Page 10 - LKPD ASAM DAN BASA
P. 10

2. Teori Asam Basa Brounsted-Lowri



                           Pada tahun 1923, J.N. Bronsted (Denmark) dan T.M. Lowry (Inggris) secara
                    terpisah melihat reaksi yang dialami asam basa, baik dengan pelarut maupun tanpa

                    pelarut. Teori disebut dengan teori Bronsted-Lowry yang menjelaskan bahwa sifat asam
                                                                                                  +
                    atau basa ditentukan oleh kemampuan senyawa melepas atau menerima proton (H ).




















                                    https://images.app.goo.gl/eJV79ngrRh7sBZBY9
                           Gambar 4. Bronsted (Denmark) dan T.M. Lowry (Inggris) (Tahun 1923)


                   Asam adalah senyawa yang atau partikel yang dapat memberikan atau mendonor

                              +
                    proton (H ) kepada senyawa atau partikel lain. Basa adalah senyawa atau partikel yang
                    dapat menerima atau akseptor proton (H ) dari asam.
                                                          +
                    Contoh:

                    HCl(g) + H2O(l) ↔ H3O(aq) + Cl (aq)
                                                    -

                        HCl : Asam, karena dapat memberi proton pada H2O, sehingga menjadi Cl    -

                        H2O : Basa, karena dapat menerima proton dari HCl, sehingga menjadi H3O    +
                        Cl : Basa, karena dapat menerima proton dari H3O sehingga menjadi HCl.
                             -
                                                                             +
                                                                            -
                        H3O : Asam, karena dapat memberi proton pada Cl , sehingga menjadi H2O.

                    PasanganAsam Basa Konjugasi
                           Berdasarkan teori asam basa Bronsted-Lowry, asam yang telah mendonorkan

                    proton berpotensi untuk bereaksi sebagai basa disebut dengan basa konjugat. Sebaliknya,

                    basa setelah menerima proton berpotensi untuk bereaksi sebagai asam disebut
                    dengan asam konjugat. Asam dan basa konjugatnya membentuk pasangan asam-basa

                    konjugat.




                                                            4
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15