Page 25 - E-MODUL MUAMALAH-KELOMPOK 8
P. 25

1.  Hikmah Musaqah (Merawat Kebun dengan Bagi Hasil)


                       Ada orang kaya yang memiliki tanah yang ditanami pohon kurma dan pohon-pohon
               yang  lain,  tetapi  dia  tidak  mampu  menyirami  (memelihara)  pohon  ini  karena  ada  suatu
               halangan yang menghalanginya. Allah Yang Maha Bijaksana meperbolehkan orang itu untuk
               mengadakan suatu perjanjian dengan orang yang dapat menyiraminya, yang masing-masing
               mendapatkan bagian dari buah yang dihasilkan (Al-Mukminun ayat 18-20; Ar-Ra’ad ayat4; al-
               „An’am ayat 141; Dwi Suwiknyo: 194-200).

               Dalam hal ini Al-Jurjawi dalam kitabnya hihmat al-Tasyri’ mengatakan ada dua hikmah
               (Nurhadi: 2018):

               • Menghilangkan kemiskinan dari pundak orang-orang miskin sehingga dapat mencukupi
               kebutuhannya.

               • Saling tukar manfaat antar manusia (Ali Ahmad: 126; Paisal Saleh: 490; Nahbani: 344-
               345).

               Disamping  itu,  ada  faedah  lain  bagi  pemilik  pohon,  yaitu  karena  pemelihara  telah  berjasa
               merawat  hingga  pohon  menjadi  besar.  Seandainya  pohon  itu  dibiarkan  begitu  saja  tanpa
               disirami, tentu dapat mati dalam waktu singkat. Belum lagi faedah dari adanya ikatan cinta,
               kasih sayang, antara sesama manusia, maka jadilah umat ini umat yang bersatu dan bekerja
               untuk kemaslahatan, sehingga apa yang diperoleh mengandung faedah yang besar (Nurhadi:
               2018; Ali Ahmad: 126; Paisal Saleh: 490; Nahbani: 344-345; Abdul Rahman Ghazaly, 2010:
               188).


                          2.  Hikmah Muzâra’ah (Kerja Sama Pemilik, Penggarap Tanah dengan Basil)

               Menurut Sohari dan Ru‟fah hikmah yang terkandung dalam Muzâra‟:

               • Saling tolong menolong (ta’awun), di mana antara pemilik tanah dengan petani penggarap
               saling menguntungkan

               • Tidak terjadi adanya kemubaziran, yakni tanah yang kosong bisa digarap oleh orang yang
               membutuhkan, begitu pun pemilik tanah merasa diuntungkan karena tanahnya tergarap

               • Meimbulkan rasa keadilan dan keseimbangan















                                                           21
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30