Page 145 - Microsoft Word - 1.COVER PENG. BHN2_ANNI10 DES2018.docx
P. 145
3. Dari 1 titik pengambilan contoh (daerah beton yang kuat tekannya diragukan)
diambil 3 titik pengeboran. Pengemboran harus di tempat yang tidak membahayakan
struktur, misalnya jangan dekat sambungan tulangan, momen maksimum dan
tulangan utama.
4. Pengeboran harus tegak lurus dengan permukaan beton
5. Lubang bekas pengeboran harus segera ditutup dengan beton yang mutunya
minimum sama.
6. Segera setelah pengeboran, pada setiap beton inti harus dibersihkan dan diberi tanda.
Lokasi dan orientasi pada elemen beton tempat pengeboran harus dicatat. Bila telah
dihasilkan sejumlah benda uji beton inti secara berturut-turut, harus diberi tanda pada
setiap benda uji yang menunjukan posisi dan orientasinya.
Kuat Tekan Core Drill
Kuat tekan benda uji dihitung sampai dengan ketelitian 0.2 N/mm2 dengan
menggunakan rumus :
P
f‟c = (MPa) (8.1)
A
Di mana f‟c : Kuat Tekan (MPa)
P : Beban maksimum (Newton)
2
A : Luas PenaMPang benda uji = ¼ π Ø
π : 3.14
Ø : Diameter benda uji ( mm )
Catatan : Apabila setelah pelaksanaan uji kuat tekan ternyata diameter agregat
sama atau lebih besar dari 0.5 Ø, maka f‟c untuk benda uji beton inti tersebut dinyatakan
batal dan tidak berlaku
Faktor pengali Co
Jika tidak ditetapkan, pengeboran beton inti harus tegak lurus pada permukaan
sedemikian rupa sehingga tidak merusak beton inti. Posisi alat bor harus dijaga agar tidak
berubah posisi atau bergoyang selama pengeboran.
a. Co adalah faktor pengali yang berhubungan dengan arah pengambilan benda uji beton
inti pada struktur
b. Co digunakan untuk menghitung kuat tekan beton inti yang dikoreksi (f‟cc)
127