Page 87 - Microsoft Word - 1.COVER PENG. BHN2_ANNI10 DES2018.docx
P. 87
BAB IV
PENGUJIAN BETON ASPAL
Perkembangan Campuran Beton Aspal
Pada umumnya campuran beton aspal terdiri dari dua bahan dasar yaitu aspal keras
yang berfungsi sebagai pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan
antara sesama aspal.Aspal juga sebagai bahan pengisi, mengisi rongga antar butir agregat
dan pori-pori yang ada di dalam butir agregat itu sendiri.Sedangkan agregat berperan sebagai
tulangan sehingga aspal dan agregat menjadi satu kesatuan masa yang padat dan kuat.
Kinerja campuran beton aspal dipengaruhi oleh sifat-sifat aspal dan agregat serta
sifat sifat campuran padat dan kedua bahan tersebut.Sifat mekanis aspal dalam campuran
diperoleh dari friksi dan kohesi dengan butir agregat.Sedangkan friksi agregat diperoleh dari
interloking antara butir agregat.Karena itu sifat – sifat campuran padat yang sudah dibentuk
dari kedua bahan tersebut kekuatannya tergantung sifat kohesi aspal dan tekstur permukaan
agregat serta bentuk ukuran butir agregat yang digunakan.
Campuran beton aspal yang digunakan untuk perkerasan jalan harus dapat melayani
lalu lintas dan menahan pengaruh lingkungan selama masa pelayanannya. Oleh sebab itu
proporsi dari masing – masing bahan dasar tersebut harus dirancang sedemikian rupa
sehingga campuran beton aspal harus :
1. Mengandung cukup aspal agar awet
2. Mempunyai kekuatan yang memadai untuk menahan beban lalu lintas
3. Mengandung cukup rongga udara (VIM) agar tersedia ruangan yang cukup untuk
menampung ekspansi aspal akibat pemampatan oleh lalu lintas dan kenaikan
temperatur tanpa menglami naiknya aspal kepermukaan (bleeding) atau deformasi
plastis.
4. Kedap air, rongga udara harus dibatasi untuk membatasi permeabilitas campuran
panas dapat dihampar dan dipadatkan sesuai rencana dan memenuhi persyaratan
Perkembangan penggunaan campuran beton aspal diIndonesia dalam duadasawarsa
ini penah mengalami periode dimana retak atau keawetan yang rendah merupakan faktor
73