Page 8 - Bismillah-Produk E-LKDP-Ekki Nofrian
P. 8
kan gangguan pada otak, hati dan kulit. selain itu ketiga zat ini termasuk zat
yang bersifat karsinogen (penyebab timbulnya kanker).
Pemakaian pengawet formalin untuk mengawetkan makanan, seperti
bakso, ikan asin, tahu, dan makanan jenis lainnya dapat menimbulkan risiko
kesehatan. Selain formalin, ada juga pengawet yang tidak boleh
dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Pengawet yang dimaksud
adalah pengawet boraks. Pengawet ini bersifat desinfektan atau efektif dalam
menghambat pertumbuhan mikroba penyebab membusuknya makanan serta
dapat memperbaiki tekstur makanan sehingga lebih kenyal.
Gambar 1. Zat pengawet formalin dan boraks
Boraks hanya boleh dipergunakan untuk industri nonpangan, seperti
dalam pembuatan gelas, industri kertas, pengawet kayu, dan keramik. Jika
boraks termakan dalam kadar tertentu, dapat menimbulkan sejumlah efek
samping bagi kesehatan, di antaranya:
1. Gangguan pada sistem saraf, ginjal, hati, dan kulit.
2. Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat.
3. Terjadinya komplikasi pada otak dan hati.
4. Menyebabkan kematian jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3–6
gram.
7