Page 7 - Bismillah-Produk E-LKDP-Ekki Nofrian
P. 7
MATERI FORMALIN DAN BORAKS
Zat Aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan kedalam makanan
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan
kelezatan, dan mengawetkan makanan. Penggunaan zat aditif sebenarnya
sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu contohnya adalah
senyawa garam, garam digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan,
serta rempah-rempah untuk melezatkan makanan.
Ada sejumlah cara untuk menjaga agar makanan dan minuman tetap
layak dimakan atau diminum, walaupun sudah tersimpan lama. Salah satu
upaya tersebut adalah dengan cara menambahkan zat aditif kelompok
pengawet (zat pengawet) ke dalam makanan dan minuman. Zat pengawet
adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan dan
minuman agar makanan dan minuman tersebut tetap segar, bau dan rasanya
tidak berubah, atau melindungi makanan dari kerusakan akibat membusuk
atau terkena bakteri/jamur.
Seperti halnya zat pewarna dan pemanis, zat pengawet dapat
dikelompokkan menjadi zat pengawet alami dan zat pengawet buatan. Bahan
pengawet alami yang sering digunakan adalah garam, cuka dan gula.
Sedangkan zat pengawet buatan yang sering di gunakan adalah kalsium
benzoat, sulfur dioksida dan kalium nitrit. Zat pengawet yang tidak boleh
digunakan karena memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya misalnya
boraks, formalin dan rhodamin-B. Formalin tidak boleh digunakan karena
dapat menyebabkan kanker paru-paru dan gangguan pada alat pencernaan
dan jantung, biasanya formalin digunakan untuk mengawetkan mayat.
Adapun penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dapat menyebab-
6