Page 8 - Modul-pai x_Neat
P. 8

yang juga banyak dipeluk oleh warga Indonesia. Setiap agama tentu punya aturan
                             masing-masing  dalam  beribadah.  Namun  perbedaan  ini  bukanlah  alasan  untuk
                             berpecah belah. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus menjaga
                             kerukunan umat beragama di Indonesia untuk bersama-sama membangun negara ini

                             menjadi yang lebih baik.

                                    Bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam sebaiknya berkaca kepada
                             sejarah yang pernah terjadi dalam dunia Islam, yaitu di Madinah. Dengan pimpinan
                             Nabi Muhammad SAW mendirikan negara yang pertama kali dengan penduduk yang
                             majemuk, baik suku dan agama, suku Quraisy dan suku-suku Arab Islam yang datang
                             dari wilayah-wilayah lain, suku-suku Arab Islam penduduk asli Madinah, suku-suku
                             Yahudi  penduduk  Madinah,  Baynuqa’,  Bani  Nadlir  dan  suku  Arab  yang  belum
                             menerima  Islam.  Sebagai  landasan  dari  negara  baru  itu  Rasulullah  SAW

                             memproklamasikan peraturan yang kemudian lebih dikenal dengan nama Shahifatul
                             Madinah atau Piagam Madinah.

                                    Piagam Madinah yang terdiri dari 47 pasal itu Nabi Muhammad SAW telah
                             meletakkan pondasi sebagai landasan kehidupan umat beragama dalam negara yang
                             plural dan majemuk, baik suku maupun agama dengan memasukkan secara khusus
                             dalam  Piagam  Madinah  sebuah  pasal  spesifik  tentang  toleransi.  Secara  eksplisit
                             dinyatakan dalam pasal 25: “Bagi kaum Yahudi (termasuk pemeluk agama lain selain
                             Yahudi) bebas memeluk agama mereka, dan bagi orang Islam bebas pula memeluk
                             agama mereka. Kebebasan ini berlaku pada pengikut-pengikut atau sekutu-sekutu
                             mereka  dan  diri  mereka  sendiri”  (lil  yahudi  dinuhum,  wa  lil  muslimina  dinuhum,
                             mawaalihim wa anfusuhum). Piagam Madinah pada intinya adalah seperti

                             berikut:
                             a.  Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak suku merupakan             satu
                                komunitas(ummatan wahidah).
                             b.  Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam dan antara komunitas  Islam
                                dan komunitas lain didasarkan atas 5 prinsip yaitu bertetangga yang baik, saling
                                membantu  dalam  menghadapi  musuh  bersama,  membela  mereka  yang
                                teraniaya, saling menasehati dan menghormati kebebasan beragama.

                             c.  Semangat persamaan dan persaudaraan tanpa melihat suku dan agama dalam
                                Piagam  Madinah  itu  tidak  lepas  dari  bimbingan  wahyu  Allah  SWT,  di  mana
                                Rasulullah  SAW  tidak  akan  berkata  sesuatu  dari  kehendak  nafsunya  kecuali
                                merupakan  wahyu  Allah  SWT.  Piagam  Madinah  senafas  dengan  inti  ajaran
                                paradigma kehidupan umat beragama yang termaktub dalam al Qur’an al Karim,
                                yakni tidak ada paksaan untuk menganut suatu agama (al Baqarah:256), larangan
                                kepada Rasulullah SAW untuk memaksa orang menerima Islam (Yunus:99) dan
                                bahwa tiada larangan bagi umat Islam untuk berbuat baik, berlaku adil dan saling
                                tolong menolong dengan orang-orang bukan Islam yang tidak memerangi umat
                                Islam  karena  agama  dan  tidak  mengusir  meraka  dari  kampung  halaman  atau
                                negeri mereka (al Mumtahanah:8–9), bahwa Islam mengakui pluralitas agama

                                                                3
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13