Page 16 - E-Modul Ikatan Kimia
P. 16

b. Ikatan Kovalen


                           Gilbert  Lewis  mengajukan  teori  bahwa  ikatan  kimia  melibatkan

                    penggunaan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Dalam

                    ikatan kovalen, dua atom saling berbagi elektron valensi yang tertarik ke inti atom

                    yang  muatannya  positif.    Lewis  menggambarkan  pembentukan  ikatan  pada

                    molekul H 2 sebagai berikut : (Chang, 2004).








                      Gambar 7. Lambang titik lewis pembentukan molekul H 2 (Sumber : www.siswapedia.com/jenis-
                                            jenis-dan-pembentukan-ikatan-kovalen)

                           Jenis  pasangan     elektron  seperti  ini  adalah  contoh  dari  ikatan  kovalen,
                    ikatan kovalen adalah ika  tan yang terbentuk dari pemakaian bersama dua elektron

                                              yang saling berikatan dinyatakan oleh rumus struktur.
                    oleh dua atom.  Dua atom
                    Rumus  struktur  berasal   dari  rumus  Lewis  dengan  mengganti  setiap  pasangan


                    elektron yang berikatan dengan garis. Pada ikatan kovalen, setiap elektron dalam
                    pasangan  elektron  ikatan
                                              digunakan  bersama-sama  ditarik  oleh  inti  dari  kedua

                    atom yang berikatan (Chang, 2004). Ikatan kovalen dapat dibedakan berdasarkan

                    kepolarannya,  jumlah  ikatan (ikatan kovalen tunggal,  ikatan kovalen rangkap 2,

                    ikatan kovalen rangkap 3) dan ikatan kovalen koordinasi :

                 1. Kepolaran ikatan

                           Berdasarkan kepolarannya, ikatan kovalen terbagi menjadi dua yaitu ikatan

                    kovalen  polar  dan  ikatan  kovalen  nonpolar.  Ikatan  kovalen  polar  terjadi  pada

                    atom-atom  yang  memiliki  perbedaan  keelektronegatifan.  Unsur  dengan

                    elektronegativitas yang tinggi memiliki kecenderungan lebih besar untuk menarik

                    elektron daripada unsur yang memiliki keelektronegativitas rendah. Hal ini terjadi

                    apabila ikatan kovalen terbentuk dari dua atom nonlogam yang beda, dan ikatan

                    kovalen polar terjadi pada atom-atom yang tidak memiliki keelektronegatifan atau

                    ketika dua tom nonlogam sama saling berikatan (Chang, 2011).









     10
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21