Page 38 - E-Modul Ikatan Kimia
P. 38

b. Hibridisasi Molekul

                             Hibridisasi  adalah  proses  penggabungan  orbital  antara  orbital  pusat
                      dengan orbital lainnya membentuk molekul hibrida. Molekul hibrida yaitu orbital


                      atom  yang diperoleh ketika dua atau  lebih orbital  yang tidak setara pada atom

                      yang  sama  bergabung  untuk  bersiap-siap  membentuk  ikatan  kovalen  (Chang,

                                                                                 3 2
                                                                       3
                                                                   2
                                                                           3
                      2004). Orbital hibrida terbagi menjadi sp, sp , sp , sp d, sp d . Mari kita bahas


                      secara bersama-sama:


                      1) Hibridisasi sp

                            Molekul Berilium Klorida (BeCl 2)

                          Diagram orbital untuk elektron valensi dalam Be, yaitu :



                          ↑↓ ⬚ ⬚ ⬚   Keadaan dasar

                           2s         p

                            ↑    ↑  ⬚ ⬚   Keadaan tereksitasi
                             s          p
                            ↑↓    ↑↓  ⬚ ⬚

                           s            p

                          Jadi, tipe hibridisasinya adalah sp (linear). Kedua orbita; terletak pada garis

                          yang sama, yaitu sumber x sehingga sudut di antaranya adalah 180 °. Dengan

                          demikian  setiap  ikatan  BeCl  terbentuk  akibat  tumpang  tindih  satu  orbital


                          hibrida sp menghasilkan molekul BeCl 2 yang memiliki geometri linear.


                                       2
                      2) Hibridisasi sp

                            Molekul BF 3 (Boron triflourida)

                          Diagram orbital untuk elektron valensi dalam B, yaitu :


                          ↑↓  ↑  ⬚ ⬚   Keadaan dasar

                             2s         2p
                            ↑    ↑   ↑  ⬚   Keadaan tereksitasi

                             2s        2p
                            ↑↓    ↑↓    ↑↓  ⬚

                                     2
                            s             p










      32
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43