Page 29 - E-Modul Ekonomi
P. 29
Bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau pembiayaan bagi Bank yang berdasarkan
prinsip syariah. Kegiatan menyalurkan dana ini juga dikenal dalam perbankan dengan istilah
Lending. Dalam pemberian kredit di samping dikenakan bunga Bank juga mengenakan jasa
pinjaman kepada penerima kredit (debitur) dalam bentuk biaya administrasi serta biaya provisi
dan komisi. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah berdasarkan bagi hasil atau
penyertaan modal.
Bagi perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional, keuntungan utama diperoleh dari
selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit
yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini di Bank dikenal dengan istilah spread
based. Jika suatu Bank mengalami suatu kerugian dari selisih bunga, di mana suku bunga
simpanan lebih besar dari suku bunga kredit, maka istilah ini dikenal dengan nama negatif
spread.
Berdasarkan ruang lingkup usahanya, bank umum dapat dikelompokkan menjadi dua
macam sebagai berikut:
1) Bank umum devisa, yaitu bank umum yang memiliki izin untuk melakukan transaksi
pembayaran dalam valuta asing. Contohnya Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank
BCA dan Bank dll.
2) Bank umum non devisa, yaitu bank umum yang tidak memiliki ijin melakukan transaksi
dalam valuta asing. Contohnya BTPN, Bank Jasa Jakarta dan Bank Kesejahteraan
Ekonomi.
Bank umum di Indonesia dilihat dari kepemilikannya terdiri atas:
1) Bank pemerintah, seperti BRI, BNI, BTN.
2) Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti BPD DKI Jakarta.
3) Bank Swasta Nasional Devisa, seperti BCA, NISP, Bank Danamon. - Bank Swasta
Nasional Bukan Devisa.
4) Bank Campuran, contoh Sumitomo Niaga Bank, Cimb Niaga
5) Bank Asing, seperti Bank of America, Bank of Tokyo.
24

