Page 30 - E-Modul Ekonomi
P. 30
C. Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)
C. Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)
Gambar 4 Logo BPR
Menurut Undang - Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud Bank
Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Usaha BPR adalah menghimpun dana dalam bentuk tabungan dan deposito, serta
menyalurkannya dalam bentuk pinjaman (kredit). Dalam menjalankan usahanya, BPR tidak
diperbolehkan menghimpun dana dalam bentuk giro, menjalankan usaha perasuransian dan
mengikuti kliring. Khusus untuk melakukan transaksi valuta asing, tidak semua BPR bisa
melakukannya, kecuali BPR yang sudah memiliki ijin usaha money changer dari Bank
Indonesia. Contoh BPR diantaranya BPR Karya jatnika Sedaya, BPR Eka Bumi Artha dan BPR
Sri Artha Lestari.
1. Tujuan BPR
Secara umum cara tugas Bank Perkreditan Rakyat dengan Bank Umum hampir sama,
namun tetap ada perbedaannya. Scope yang boleh dilakukan Bank Perkreditan Rakyat lebih
sedikit dibandingkan dengan bank umum dalam menyediakan pelayanan untuk nasabah .
Berikut beberapa tugasnya :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berjangka, tabungan atau
bentuk lainnya.
b. Memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan.
c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
d. Menempatkan dana dalam bentuk deposito berjangka, sertifikat deposito, atau jenis
tabungan lain.
25

