Page 51 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 51

Dari Nol





    Aku tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaan aneh itu tiba-



    tiba saja muncul, mimpi buruk yang terus terulang. Aku bangun



    pada suatu pagi, lantas melihat kuku jariku yang berwarna biru,


    dan aku merasa mual. Di lantai tepat di samping ranjangku



    tergeletak semangkuk mi instan yang masih tersisa separuh



    porsi, buah apel yang tersisa sebagian, baju sweater yang kusut,


    kaos kaki dan bantal guling. Tubuhku menggigil kedinginan.



    Tanganku meraih pengendali jarak jauh dan mematikan



    pendingin ruangan yang memperlihatkan indikator suhu 16



    derajat celsius.





    Dinding kaca yang besar, sekaligus sebagai jendela dari ruang


    kamar kontrakanku memperlihatkan langit pagi hari yang merah



    seperti darah. Tirainya terbuka lebar, aku sama sekali tidak ingat



    jika pernah menutupnya tadi malam. Aku bahkan tidak ingat


    kemarin seperti apa.





    Aku masih terbaring di atas ranjang, menatap jemari tanganku,



    deretan kuku yang berwarna merah, identik dengan warna



    langit pagi itu. Aku malah tersenyum puas.
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56