Page 46 - E-modul PBL Pina Sulistiana Materi Sistem Respirasi
P. 46
E-Modul Berbasis Problem Based Learning
Jika seseorang sudah terkena emfisema, maka pengobatan yang terbaik ialah dengan
menghentikan kebiasaan merokok, melatih cara bernapas (karena pada penderita
emfisema kesulitan untuk bernapas), serta menggunakan obat-obatan jenis
bronkodilator yang dapat membantu melegakan pernapasan.
Gambar 3. 4 Perbandingan alveolus normal
dengan alveolus yang mengalami emfisema
IDNMedis - IDN Medis
Asma
Kata asma berasal dari bahasa yunani Ashtma yang berarti "sulit bernapas". Asma
sebenarnya merupakan penyakit yang disebabkan oleh peradangan saluran
pernapasan (khususnya bronkus) dimana terjadi hiperresponsif (respon yang
berlebihan) serta penyempitan saluran pernapasan. Gejala pada penderita asma
meliputi dada yang tertekan, batuk, sesak napas, serta napas yang berat dan
mengeluarkan suara "ngik-ngik". Beberapa penyebab asma yang telah diketahui ialah
infeksi (akibat virus, jamur atau bakteri), perubahan cuaca, alergi, serta faktor
keturunan.
Alergen (zat penyebab alergi) yang masuk ke udara saat seseorang bernapas bisa
membuat seseorang tersebut terkena asma. Zat-zat tersebut akan membuat dinding
saluran pernapasan mengalami peradangan, sehingga terjadilah produksi lendir
lengket dan kental yang berlebih dari kelenjar-kelenjar mukosa khususnya yang ada
pada bronkus. Selain itu, terjadi pengencangan otot-otot yang ada pada saluran
pernapasan yang membuat saluran pernapasan semakin menyempit dan membuat
pengidap asma semakin sulit bernapas. Penderita asma biasanya diobati dengan obat-
obatan yang disebut bronkodilator. Namun, apabila hal ini tidak ditangani dengan baik,
maka akan berakibat pada kematian.
48