Page 6 - JURNAL PENELITIAN MUHAMMAD YUNUS
P. 6
PENDAHULUAN
Pendidikan Islam seperti dijelaskan Zuhairini (1995) adalah usaha yang
diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam
atau upaya dengan ajaran Islam, memikir, memutuskan, dan berbuat berdasarkan
nilai-nilai Islam, serta tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Sa’id
Ismail Ali menyampaikan dasar pendidikan Islam dalam Samsul Nizar (2002)
menyatakan bahwa dasar pendidikan Islam adalah : Al Qur’an, Sunnah, Qoul As
Shahabat, Masa’il Mursalah, ‘Urf dan pemikiran hasil ijtihad intelektual muslim.
Zakiyah Darajat( 1995) mengemukakan kalau Pengajaran agama Islam
selaku suatu bidang riset di sekolah, memiliki 3 guna, ialah: 1)
menanamtumbuhkan rasa keimanan yang kokoh, 2) menanamkembangkan
Kerutinan( habit vorming) dalam melaksanakan amal ibadah, amal saleh serta
akhlak yang mulia, serta 3) menumbuhkembangkan semangat buat mencerna alam
dekat selaku anugerah Allah SWT kepada manusia. Ruang lingkup Pembelajaran
Agama Islam identik dengan aspek- aspek Pengajaran Agama Islam sebab modul
yang tercantum didalamnya ialah perpaduan yang silih memenuhi satu dengan
yang yang lain. Ruang lingkup Pembelajaran Agama Islam yang universal
dilaksanakan disekolah merupakan pengajaran keimanan, pengajaran akhlak,
pengajaran ibadah, pengajaran fiqih, pengajaran Angkatan laut(AL) Qur’ an, serta
pengajaran sejarah Islam.
Pengajaran Al Qur’an adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat
membaca Al Qur’an dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat
Al Qur’an. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang
dimasukkan dalam materi Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan
tingkat pendidikannya.
Ahmad Syarifudin (2004) menyampaikan bahwa Al Qur’an diibaratkan oleh
Abdullah Ibn Mas’ud sebagai ma’dubatullah atau hidangan Allah. Cara supaya
dapat menikmati hidangan Allah tersebut, kaum muslimin harus dapat membaca,
mengkaji, dan memahami Al Qur’an sehingga akhirnya mampu menikmatinya.
Proses membaca Al Qur’an dan mengetahui artinya merupakan langkah awal
menuju tahapan mengkaji dan memahami Al Qur’an. Hasan Langgulung (1980)
4