Page 105 - Aqidah Kls 7
P. 105
Akhlak tercela kepada Allah Swt
bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah
kecuali sedikit sekali.” (Q.S. an-NisƗ’ [4]:142)
Alangkah meruginya orang-orang yang bersifat riya’ dan sum’ah, karena mereka
bersusah payah mengeluarkan tenaga, harta dan meluangkan waktu, tetapi Allah tidak
menerima sedikit pun amal ibadah mereka, bahkan azab yang mereka terima sebagai
balasannya.
Firman Allah Swt :
ó
ó
ó
ó
õ
ó ó ô
õ
ô gfó> ĆR ÷Ðd_÷ax U neõ= ÷Ðí ô {ex ëÌ ó ëxí ÷Ðó>Ì neõ= ó ëA} ÷ax ó x|UÐ ó> ø
ó ó ÷
´ ô
ó
ô ó ó ÷
ó
ó ó ÷
ó ÷ ô
÷
ó ó ÷
õ ó
ó
ó ÷
ó
ò ó
hUÌ ñ ÑÐ| ó L ô gUí õ ÑÐ|_UÐ ó Y ÒóÛnaeõ=
ó
ó
¬
ñ
ó
÷
“Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa
yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum
mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi
mereka siksa yang pedih.” (Q.S. Ali ‘ImrƗn [3]:188)
Sabda Rasulullah Saw:
ó
ò
ô
õ õ õ ð
õ ò ó ô
(rx{UÐ ) ÊnxõÚ YÒÚÙ énób÷Y hR Će ó L ó @í ~ ó L ôdUÐ ÷bxø
ó
ó ó
ó ÷
ó
÷
ࡃ
“Allah tidak akan menerima amal yang terdapat unsur riya’ di dalamnya walaupun riya’ itu
hanya sebesar dzarrah” (al-HadƯs)
ࡃ
Allah memberikan ancaman bagi pelaku riya’ termasuk ketika melaksanakan ibadah
salat. Orang yang melakukan perbuatan riya’ diancam sebagai pendusta Agama Islam ini,
ࡃ
bahkan diancam dengan satu sangsi yaitu neraka Wail. Allah ber¿rman dalam Q.S. al-Manjn
107: 4-6, yaitu:
¬
÷ õ ñ
õ
õ
õ ó
(Á) ó ëíÊÐ}x ô w ó x|UÐ (À) ó ë ô wnH õg>Ć ó É ó L ô w ó x|UÐ (¿) ó hd ó [edU xR ó
÷
ô
÷ ó
ó ÷
ô ó ô ÷
÷
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (4) (yaitu) orang-orang yang lalai dari
salatnya. (5) orang-orang yang berbuat riya” (6). (Q.S. al-MƗnjn [107]:4-6)
Contoh-contoh perbuatan riya’ misalnya adalah:
ࡃ
a. Sifat–sifat yang melekat pada diri seseorang, seperti suka melekatkan sifat-sifat mulia
pada diri sendiri. Hal-hal yang cenderung dipamerkan itu misalnya keelokan dirinya,
pakaian atau perhiasan, jabatan di tempat kerja, dan status sosial lainnya.
b. Seseorang menyantuni anak yatim dihadapan banyak orang dengan maksud agar
ditayangkan di TV atau radio.
Akidah Akhlak Kurikulum 2013 95