Page 12 - LKPD Latifah Zahra Ai'ni_2030106015_tbio.3A
P. 12
Sesuai dengan kodratnya, manusia memiliki derajat paling tinggi dan paling
sempurna mempunyai daya penyesuaian diri yang paling baik dibandingkan dengan
makhluk hidup lain di dunia ini.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, energi, kesehatan, dan
pendidikan, sejak semula manusia telah bergantung pada sumber daya alam
keanekaragaman hayati yang berada di lingkungannya. Bangsa Indonesia telah
mengenal manfaat dan telah menggunakan sekitar 6.000 jenis flora yang tumbuh di
sekitarnya. Mulai dari bakteri sebagai bahan pembuat terasi, ganggang penghasil
agar-agar, sejenis tanaman paku sebagai bahan obat, sampai batang anggrek untuk
dianyam menjadi tas.
Dari sekian banyak jenis tanaman yang dikenal, jenis tanaman budi daya,
seperti padi, jagung, singkong, kelapa, kelapa sawit, kedelai, kacang tanah, pisang,
teh, dan kopi jumlahnya tidak banyak. Tanaman budi daya tersebut merupakan
tulang punggung penunjang kehidupan bangsa. Oleh karena itu, untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang terus meningkat, telah dilakukan intensifikasi dan
ekstensifikasi secara besar-besaran. Upaya tersebut mengakibatkan terjadinya
gangguan terhadap ke seimbangan lingkungan hidup atau kelestarian sumber daya
alam hayati lainnya.
Demikian pula dengan pembuatan hutan menjadi areal pertanian baru telah
mengakibatkan terjadinya kerusakan habitat alami dari berbagai jenis tumbuhan.
Kerusakan habitat alami mengakibatkan musnahnya beberapa jenis liar yang peka
terhadap perubahan ekosistem. Contohnya adalah musnahnya padi cempa, mangga
pesig, dan durian srondol.
Jika hal itu dibiarkan terus berlanjut, maka jenis jenis makhluk hidup yang
musnah semakin bertambah banyak. Oleh karena itu, diperlukan langkah
pengamanan untuk mencegah semakin banyaknya kerusakan lingkungan.
Pengamanan keanekaragaman jenis selain dilakukan secara in situ juga dapat
dilakukan secara ex situ. Hal tersebut sudah dilakukan sejak dulu, yaitu dengan
dibuatkan kebun raya, kebun binatang, cagar alam, dan suaka margasatwa. Upaya
pengamanan tersebut juga dilakukan dengan penangkaran jenis hewan dan
tumbuhan langka, seperti badak sumatra, buaya, ular, banteng, gajah, rusa timor,
jalak bali, orang utan, siluk, pesut, burung bayan, burung kakaktua, kayu cendana,
kayu hitam, kayu besi, sawo kecik, rotan manau, bunga bangkai, kemenyan, bidang,
dan anggrek. Upaya tersebut di atas dilakukan dengan tujuan untuk menambah
jumlah individu dalam populasi sehingga pemanfatannya tidak mengganggu
keseimbangan populasi alami.
b. Peranan Manusia terhadap Perubahan Keanekaragaman Jenis
Untuk memenuhi kebutuhan lahir dan batin manusia tidak dapat terlepas
dari alam di sekitarnya. Oleh karena itu, terciptalah ekosistem binaan yang sangat
dipengaruhi oleh kegiatan manusia.
12 | K e a n e k a r a g a m a n h a y a t i