Page 16 - LKPD Latifah Zahra Ai'ni_2030106015_tbio.3A
P. 16
menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsi dan habitat masing-masing. Dengan
adanya makhluk yang beraneka ragam dapat menjamin tersedianya oksigen di udara
dalam jumlah yang stabil.
b. Manfaat dan Pelestarian Ekosistem
Sejalan dengan proses pembangunan yang dilakukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, segala macam sumber daya ingin dimanfaatkan.
Jika mungkin, maka setiap lahan yang ada dimanfaatkan seoptimal mungkin.
Bahkan, kalau perlu, tempat-tempat yang dilindungi seperti cagar alam ingin
dimanfaatkan pula. Oleh karena itu, untuk menjamin kelestarian sumber daya alam
keanekaragaman hayati diperlukan langkah yang tepat dan strategis untuk
melindunginya. Perlindungan tersebut mempunyai tujuan sebagai berikut.
1) Memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung kehidupan.
2) Mempertahankan keanekaan genetis.
3) Menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara terlanjutkan.
Tujuan perlindungan di atas semakin mempertegas upaya pencegahan
terjadinya kerusakan ekosistem. Dengan terjaganya ekosistem dari kerusakan, tidak
hanya melindungi keanekaragaman jenis saja, melainkan juga melindungi proses
ekologi yang esensial, seperti terjaminnya ketersediaan oksigen bebas di udara.
Indonesia terdiri atas lebih kurang 18.108 pulau besar dan kecil yang proses
pembentukannya berbeda-beda dengan sejarah geologi yang berbeda pula.
Bentangan yang luas dengan susunan daratan dan lautan yang tidak seragam
mengakibatkan keanekaragaman hayati dan kisaran iklim yang luas. Hal itu
mengakibatkan munculnya keanekaragamam jenis yang luar biasa banyaknya.
Dengan keanekaragaman ekosistem, terdapat pula keanekaragaman flora dan fauna.
Keadaan tersebut memungkinkan terjadinya pembauran genetik yang semakin
memperkaya keanekaragaman hayati. Selain itu, keadaan ini dapat pula
mempertinggi ketahanan ekosistem terhadap pengaruh dari luar.
c. Peranan Manusia terhadap Perubahan Keanekaragaman Hayati
Dibandingkan dengan makhluk hidup lain, manusia sebagai makhluk yang
tertinggi memiliki kebutuhan hidup paling banyak dan paling bervariasi. Di Pulau
Jawa, sebagian besar ekosistem hutan telah diubah menjadi ekosistem sawah.
Ekosistem hutan bakau telah diubah menjadi ekosistem tambak. Demikian pula di
luar Pulau Jawa. Semakin banyak pembuatan sawah dan per kebunan sehingga luas
hutan yang ada menjadi semakin menyusut.
Semakin maju tingkat peradaban manusia, berkecenderungan semakin
banyak pula upaya pengeksploitasian sumber daya keanekaragaman hayati untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang terus mengalami peningkatan.
Dengan adanya kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati terdapat
berbagai tipe ekosistem yang sedikit banyak telah membantu menjamin
16 | K e a n e k a r a g a m a n h a y a t i