Page 12 - KATALOG PAMERAN SENI RUPA
P. 12
sketsa atau gambar awal komposisi selalu saja "tidak sempurna", warna yang "salah", bentuk yang aneh, namun
akhirnya menjadi kekuatan ekspresi visual mereka. Semua hambatan dalam proses akhirnya menjadi motivasi
tersendiri yang membuat mereka penasaran, untuk terus melanjutkan karya, hingga mencapai puncak pencapaian
dan kepuasan batin ketika karya itu jadi. Justru karya seperti itulah yang membuat kita terperanjat dan terpesona.
Dalam berbagai praktik selebrasi karya seni, penting juga untuk memberikan konteks yang tepat ketika
memamerkan karya anak-anak. Pameran tidak boleh menjadikan mereka sebagai “penghibur” visual, tetapi
sebagai ekspresi yang setara dengan seni profesional lainnya. Pemikiran ini mejadi pondasi penting untuk menjaga
stabilitas pengkaryaan seni anak, karena seni rupa anak sama-sama menawarkan satu hal penting, yaitu
kebebasan ekspresi tanpa dusta dan mengada-ada.
Karya seni anak adalah kejujuran sekaligus kepolosan dalam memandang dunia. Mereka belum disibukkan
dengan teori, teknik, dan tren. Mereka hanya mengerti bahwa pada intinya, seni adalah bahasa hati yang tidak
harus dijelaskan dengan logika, selalu bebas, dan mencari pengungkap faktanya sendiri. Karya anak-anak, dengan
segala keterbatasan teknisnya, justru menawarkan kelimpahan imajinasi, kejujuran, dan spontanitas yang sering
hilang dalam karya seni dewasa.
Kita harus memandang karya seni anak bukan sebagai “kurang sempurna”, tetapi sebagai “berbeda sempurna”,
sebuah bentuk seni yang tidak tunduk pada tata nilai dominan, melainkan tumbuh dari kebebasan. Dengan begitu
kita sudah memahami seni yang bebas sesungguhnya, bahwa semua orang, termasuk anak-anak, berhak menjadi
seniman.
Imajinasi: semangat yang melewati batas realitas
Anak-anak memiliki cara pandang tersendiri terhadap dunia seni yang unik, penuh kepolosan, dan belum
terkontaminasi oleh norma akademis, kaidah estetika formal, ataupun kalkulasi logis yang membatasi. Imajinasi liar
anak-anak mampu menciptakan narasi yang melampaui batas realitas. Dalam konteks ini, imajinasi liar mereka
seharusnya tidak hanya dianggap sebagai bentuk permainan atau hiburan semata, tetapi juga sebagai modal
utama dalam pengkaryaan seni rupa.
Seni rupa adalah medium ekspresi yang mengandalkan kreativitas dan keberanian dalam mengeksplorasi bentuk,
ruang, dan gagasan. Dalam perkembangan seni modern dan kontemporer, banyak seniman besar yang justru