Page 13 - KATALOG PAMERAN SENI RUPA
P. 13

mencontohkan betapa pentingnya kembali ke "cara berpikir anak-anak" dalam menciptakan karya yang autentik.
         Salah satu contoh paling ikonik adalah Pablo Picasso, yang pernah mengatakan, “It took me four years to paint like
         Raphael, but a lifetime to paint like a child.” Kutipan ini mencerminkan kesadaran bahwa kemampuan teknis
         bukanlah satu-satunya ukuran dalam seni, justru kemampuan untuk berimajinasi bebas dan jujur seperti anak-anak
         adalah kualitas tertinggi yang seharusnya dimiliki seorang seniman.

         Seniman-seniman seperti Jean Dubuffet, Paul Klee, atau Twombly juga menunjukkan ketertarikan besar terhadap
         karya anak-anak dan seni naif. Mereka mempelajari cara anak-anak menggambar untuk mendapatkan kembali
         spontanitas  dan  kesegaran  ekspresi  yang  hilang.  Di  Indonesia  sendiri,  seniman  seperti  Heri  Dono  sering
         memanfaatkan idiom visual dan narasi yang tampak seperti cerita anak-anak, tetapi mengandung kritik sosial yang
         mendalam. Ia menggabungkan unsur dongeng, imajinasi liar, dan simbolisme dalam bentuk-bentuk rupa yang tidak
         realistis namun komunikatif.

         Tidak hanya sebagai inspirasi, imajinasi liar anak-anak juga dapat menjadi metode kerja dalam penciptaan seni
         rupa. Anak-anak cenderung bekerja tanpa rencana besar, tanpa sketsa awal yang rumit, dan tanpa takut gagal.
         Mereka mencoret, mencampur warna, menggabungkan media, dan terus berproses sampai mereka merasa puas.
         Pola ini menjadi pendekatan produktif dalam praktik seni rupa yang mementingkan proses, eksperimen, dan
         subjektivitas.
         Anak-anak kreatif tidak hanya mempunyai mimpi yang beragam dan cenderung liar, tetapi juga mampu merancang
         strategi unik untuk mencapainya. Contohnya dalam karya yang mereka sajikan di pameran seni rupa ini. Kreativitas
         membantu anak untuk terus termotivasi dalam jangka panjang, untuk melahirkan ide-ide cerdas, untuk membuat
         karya-karya seni dengan semangat kebaruan, dan yang terpenting adalah anak mampu menetapkan tujuan-tujuan
         kecil yang bermakna, mengevaluasi pencapaian, dan melakukan penyesuaian berdasarkan pengalaman. Proses
         berpikir kreatif inilah yang harus kita jaga, agar anak tumbuh menjadi manusia cerdas dan kreatif dalam berkarya
         secara berkelanjutan.

         Kejujuran, keberanian, dan imajinasi liar menjadi faktor utama dalam berkarya, bukan karena terpaksa, tetapi lebih
         memilih  menjalin  semangat  kebersamaan,  lebih  bebas  berekspresi,  dan  lebih  terbuka  ketika  berkaya  secara
         kolektif. Keterbukaan berfikir ini menjadi strategi pengkaryaan cerdas, melahirkan ide-ide segar, memunculkan
         semangat  kebaruan,  dan  yang  terpenting  adalah  anak-anak  mampu  menetapkan  tujuan-tujuan  kecil  yang
         bermakna, mengevaluasi pencapaian, dan melakukan penyesuaian berdasarkan pengalama. Semua tergambar
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18