Page 20 - E MODUL ANALISIS KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR
P. 20
Kurikulum inidi pandang sebagai pelengkap kurikulum formal. Contoh
kurikulum tak formal: pertunjukan sandiwara, pertandingan antar kelas atau
antar sekolh, perkumpulan berbagai hobby, pramuka, dll.
6. Kurikulum Pendidikan Dasar
Diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan pendapat
yang demokratis dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini dapat dicapai oleh
satuan pendidikan (sekolah dan universitas) yang menerapkan kebijakan
penyusunan kurikulum baru berupa KTSP sebagai pedoman operasional
penyusunan kurikulum di satuan pendidikan. Peraturan Menteri No. 24 Tahun
2006 mengeluarkan kebijakan baru dimana kurikulum tidak lagi dikembangkan
sepenuhnya. oleh pemerintah pusat.
Misi sentral (BSNP) hanyalah mengembangkan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), kerangka dasar kurikulum, struktur dan pedoman persiapan mata kuliah di
tingkat satuan pendidikan. Suplemen kurikulum lainnya, seperti penyusunan
indikator, penguasaan kompetensi. silabus, satuan mata pelajaran (RPP), rencana
penilaian, dan lain-lain, disusun oleh sekolah. Penyusunan kurikulum pada satuan
pendidikan tertentu harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi,
dan karakteristik satuan pendidikan, namun tetap berpegang pada prinsip yang
benar. Beberapa prinsip desain kurikulum pendidikan dasar adalah:
a. Fokus pada potensi, pertumbuhan, kebutuhan dan minat siswa dan
lingkungannya.
b. Keanekaragaman dan integrasi,
c. Menanggapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
d. Sesuai dengan kebutuhan hidup,
e. Inklusif dan berkelanjutan.
f. Belajar sepanjang hayat,
g. Menyeimbangkan kepentingan nasional dan daerah.
Kurikulum pendidikan dasar juga menghadirkan pelajaran pengembangan diri
sebagai aspek yang perlu dikembangkan. Salah satu tugas utama sekolah adalah
32