Page 23 - E MODUL ANALISIS KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR
P. 23

BAB II
                LANDASAN LANDASAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM TEMATIK


               A.  Pendahuluan
                   1.  Latar Belakang

                       Pelaksanaan  pembelajaran  tematik  merupakan  implementasi  dari  kurikulum  yang
                       berlaku.  Pada  saat  mempertimbangkan  pelaksanaan  pembelajaran  ini  didasari  pada

                       landasan  filosofis,  landasan  psikologis,  dan  landasan  yuridis.  Pembelajaran  tematik

                       yang  lebih  menekankan  pada  keterlibatan  siswa  dalam  proses  belajar  secara  aktif
                       dalam  proses  pembelajaran,  sehingga  peserta  didik  tersebut  dapat  memperoleh

                       pengalaman  langsung  dan    terlatih  untuk  dapat  menemukan  sendiri  berbagai

                       pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami
                       konsep-konsep  yang  mereka  pelajari  dan  menghubungkannya  dengan  konsep  lain

                       yang  telah  dipahaminya.  Teori  pembelajaran  yang  dimotori  para  tokoh  Psikologi
                       Gestalt,  termasuk  Piaget  yang  menekankan  bahwa  pembelajaran haruslah bermakna

                       dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak


                       Pada  umumnya  tingkat  perkembangan  masih  melihat  segala  sesuatu  sebagai  satu

                       keutuhan  (holistik)  serta  mampu  memahami  hubungan  antara  konsep  secara
                       sederhana.  Proses  pembelajaran  masih  bergantung  kepada  objek-objek  konkrit  dan

                       pengalaman yang dialami secara langsung.


                       Menurut data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi
                       Nusa  Tenggara  Barat,  dari  1500  SD  yang  ada  80  %  mempergunakan  pendekatan

                       pembelajaran  di  kelas  rendah.  Akan  tetapi  dari  80  %  sekolah  yang  telah

                       mempergunakan  pendekatan  tematik  sesuai  dengan  KTSP  tahun  2006  belum
                       diperoleh hasil yang optimal, hal ini tampak dari hasil evaluasi terhadap kemampuan

                       siswa  dan  hasil  UTS  dan  UAS  yang  diselengarakan  oleh  masingmasing  sekolah.

                       Gambarannya adalah, guru masih cenderung mempergunakan metode evaluasi seperti
                       pembelajaran klasikal lainnya pada saat ujian harian, UTS dan UAS. Indikator yang

                       paling  nyata  adalah  laporan  akademik  (raport)  tiap  UTS  dan  UAS  masih
                       mempergunakan  raport  dengan  sistem  pembelajaran  mata  pelajaran.  Selain  itu  rata-

                       rata  siswa  masih  belajar  seperti  pembelajaran  klasikal  yang  mempergunakan
                       pendekatan  pembelajaran  mata  pelajaran.  Pendekatan  pembelajaran  tematik  sudah

                                                            35
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28