Page 153 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 153

Aku terdiam sejenak. Aku tak tahu. Selama ini aku tak   Wira  jadi  penasaran.  “Sepertinya  kamu  ini  senang
 pernah berpikir hendak kuliah di mana. Namun, ternyata   tinggal di Yogya, kan? Hayo, bilang saja. Kamu sekarang
 waktuku tinggal tiga tahun lagi untuk memutuskan hendak   lebih suka Yogya daripada Bengkulu, kan?” selidiknya.
 kuliah di mana dan mengambil jurusan apa. Tiga tahun
                   Aku menggeleng, tetapi Wira terus mencecarku. Dia
 itu cepat, tahu-tahu nanti tiba saatnya aku harus kuliah.   bahkan bilang kalau dia tahu mengapa aku suka tinggal
 Wah, aku harus mulai memikirkannya sejak sekarang.
               di Yogya. Ah, sok tahu! Aku terus mengelak, tetapi malah
 “Dia pasti di Yogya. Kan dia sudah disambut drumben   Gendhis sekarang yang mencecarku.
 gaib,” sahut Wira.
                   “Benarkah begitu? Kamu lebih suka Yogya daripada
 “Iya, ya? Tidak ada pilihan kalau begitu. Kamu hanya   Bengkulu?” tanyanya.
 bisa memutuskan, mau ke perguruan tinggi negeri atau  Aku  melihat  Wira  siap  melontarkan  jawaban,  dan
 swasta? Namun, kamu tak bisa keluar dari Yogya,” tegas
               aku jadi panik. Buru-buru aku membungkam mulutnya
 Gendhis.
               dengan tanganku.
 Mendengar pembicaraan mereka berdua, aku jadi
                   “Hmmpftt … Faben suka Yogya karena hmpffffff  sama
 bertanya-tanya. Masa depanku masih panjang. Kuliah di
               hmmfffmu!”
 mana? Apa profesiku nanti? Di mana aku akan bekerja?
 Di kota apa? Di bidang apa? Masa semuanya itu dibatasi   “Heh?” Gendhis memelototiku.
 harus di Yogya hanya karena aku mendengar suara  Kabuuur!
 drumben? Aku teringat kata-kata Ryan. Ini tak mungkin!
 Untuk saat ini, aku memang harus hidup di Yogya.
   kar  suar
 bukan berarti aku selamanya akan di sini, kan? Semuanya
 bisa saja berubah. Suara drumben bukanlah penentu
 masa depanku!

 “Heh, kenapa kamu malah komat-kamit sendiri?”
 tanya Gendhis heran.
 Aku tersenyum dan tidak menjawab.









 144  Misteri Drumben Tengah Malam  Bab 19 Sementara atau Selamanya?  145
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158