Page 88 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 88
drumben gaib itu, tandanya dia akan menjadi warga
Yogya, Wira
“Nah, tidak masuk akal, kan? Apa hubungannya? Apa
sudah ada buktinya? Ada kenalan kalian yang mengalami
hal itu?” sahutku cepat. Diam-diam, aku cemas juga andai
teman-temanku bisa menyebutkan orang yang menetap
selamanya di Yogya gara-gara mendengar suara drumben
gaib.
Gendhis menghela napas. “Sudah … sudah,
enggak usah dipikirkan. Toh suara drumben itu tidak
mencelakaimu. Toh juga tidak apa-apa menjadi warga
Yogya. Kamu sudah betah, kan? Apa masih merengek
ingin pulang ke Bengkulu?”
Wira mengangguk. “Betul. Termasuk juga larangan
memakai baju hijau. Toh tidak merugikan kita, tinggal
Aku lalu menceritakan suara-suara yang kudengar. pilih warna lain, beres.”
“Kata tetanggaku, itu suara drumben makhluk gaib.
Hmm, memang tidak ada ruginya. Namun, aku tidak
Namun, aku tak percaya. Jujur saja, aku pun tak percaya
tahu perasaanku sendiri saat ini. Apakah aku percaya
dengan larangan mengenakan baju hijau itu tadi. Aku
dengan mitos-mitos itu atau tidak? Apakah aku suka
yakin semua ada penjelasannya.”
tinggal di Yogya? Sepertinya tidak. Aku malah tak sabar
Mendengar perkataanku, Wira hanya mengangkat ingin buru-buru lulus SMP dan melanjutkan SMA di
bahu sedangkan Gendhis mengernyit seperti memikirkan Bengkulu. Aku rindu teman-temanku di sana.
sesuatu.
“Mungkin kamu benar. Orang-orang tua dahulu
sering memberi tahu larangan ini dan itu yang kesannya
tidak masuk akal. Mereka menyebutnya mitos. Padahal
mungkin sebenarnya ada penjelasannya,” kata Gendhis.
“Selama ini kami tak pernah memikirkannya,” timpal
Wira. “Yang aku tahu, orang yang bisa mendengar suara
80 Misteri Drumben Tengah Malam Bab 10 Makhluk Astral (Lagi) 81