Page 23 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 23

“Bagaimana  kalau  kita  cari  saja  sumber  baunya?”  sambil  memegangi  ujung  kaus  kakaknya.  Beberapa  kali


  potong Nara.  Neo menginjak bagian belakang sepatu Nara.

 Neo  membelalak  saat  mendengar  perkataan  Nara.  “Ih Neo, aku bisa jatuh, loh.” Neo hanya meringis. Dia


  Belum sempat Neo menolak, Nara sudah menunjuk arah,   melepaskan pegangan tangannya. Namun, saat Nara ber-


 “Baunya dari sana.”  jalan lagi Neo kembali memegang tangan kakaknya.

 Nara berjalan lebih dulu. Dia sama sekali tidak terpe-  Semakin masuk ternyata jalan setapak itu makin mele-


 ngaruh dengan cerita hantu itu.   bar,  mengarah  ke  halaman  yang  luas.  Di  tengah  hala-


 “Mbak Nara, ayo kita ke tempat Papa Mama saja.”   man  itu  berdiri  rumah  kayu  yang  tertutup  rapat.  Model


 Nara  tidak  memedulikan  Neo  dan  terus  berjalan.  Neo  rumah  itu  mirip  rumah  Pak  Binsar.  Orang-orang  sekitar


 jadi  bingung.  Tiba-tiba  saja  bau  itu  datang  lagi.  Kali  ini  menyebutnya rumah Bolon.

 lebih  tajam.  Neo  bergidik.  Dia  segera  berlari  menyusul  “Balik saja yuk, Mbak,” bisik Neo.


  kakaknya.        “Aku yakin baunya dari dalam rumah itu.”


 “Hei lihat,” tunjuk Nara.  Nara  tetap  berjalan  mendekati  rumah    itu.  Kepalanya

 Mereka  menemukan  jalan  setapak.  Bau  itu  semakin  celingak-celinguk.  Tiba-tiba  terdengar  suara  jendela  di-


 kuat dari sana.   buka.


 Jalan itu cukup bersih dan terawat, artinya sering di-  Kriet-kriet.


 lewati orang. Itu sebabnya Nara berani berjalan ke arah   “Huaaaa lari!” teriak Neo.


 sana.  Kepala  Nara  menoleh  ke  kanan  kiri,  melihat  kondi-

 si  sekitarnya.  Sementara  itu,  Neo  berjalan  di  belakang







 14                                                                                         15
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28