Page 7 - BAB 7
P. 7

tersebut  benar-benar  telah  dapat  dengan  tepat  mengukur
                                         aspek-aspek  berfikir,  seperti:  aspek  kognitif,  afektif  dan
                                         psikomotorik.
                                  2)  Pengujian validitas tes secara empirik
                                     Validitas  empirik  adalah  ketepatan  mengukur  yang  didasarkan
                                     pada  hasil  analisis  yang  bersifat  empirik.  Dengan  kata  lain,
                                     validitas  empirik  adalah  validitas  yang  bersumber  pada  atau
                                     diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan. Berdasarkan tolak
                                     dari  itu,  maka  tes  hasil  belajar  dapat  dikatakan  telah  memiliki
                                     validitas empirik apabila berdasarkan hasil analisis yang dilakukan
                                     terhadap  data  hasil  pengamatan  di  lapangan,  terbukti  bahwa  tes
                                     hasil  belajar  itu  dengan  secara  tepat  telah  dapat  mengukur  hasil
                                     belajar  yang  seharusnya  diungkap  atau  diukur  lewat  tes  hasil
                                     belajar  tersebut.  Untuk  menentuka  validitas  empirik  dapat
                                     dilakukan melalui dua segi, yaitu:
                                     a)  Validitas ramalan (Predictive Validity)
                                         Validitas  ramalan  adalah  suatu  kondisi  yang  menunjukkan
                                         seberapa jauhkah sebuah tes telah dapat dengan secara tepat
                                         menunjukkan  kemampuannya  untuk  meramalkan  apa  yang
                                         bakal  terjadi  pada  masa  mendatang.  Contohnya:  tes  seleksi
                                         penerimaan  calon  mahasiswa  dalam  mengikuti  program
                                         pendidikan perguruan tinggi, misalnya adalah suatu tes  yang
                                         diharapkan mampu meramalkan keberhasilan studi para calon
                                         mahasiswa  dalam  mengikuti  program  pendidikan  tersebut
                                         dimasa-masa akan datang.
                                     b)  Validitas bandingan (Concurrent Validity)
                                         Tes sebagai alat ukur telah dapat dikatakan memiliki validitas
                                         bandingan apabila tes tersebut dalam kurun waktu yang sama
                                         dengan  secara  tepat  telah  mampu  menunjukkan  adanya
                                         hubungan  yang  searah,  antara  tes  pertama  dengan  tes
                                         berikutnya.  Validitas  bandingan  juga  sering  dikenal  dengan
                                         istilah : validitas sama saat, validitas pengalaman atau validitas
                                         ada sekarang.
                                               Validitas  item  adalah  ketepatan  mengukur  yang  dimiliki
                                      oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes
                                      sebagai  suatu  totalitas),  dalam  mengukur  apa  yang  seharusnya
                                      diukur lewat butir item tersebut (Sudijono, 1995: 163-183).
                                               Sebuah  tes  dikatakan  memiliki  validitas  jika  hasilnya
                                      sesuai  dengaan kriterium,  dalam  arti  memiliki kesejajaran  antara
                                      hasil tes tersebut dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk
                                      mengetahui kesejajaran itu adalah teknik korelasi product moment
                                      yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus product moment ada dua
                                      macam yaitu:

                                  1)  Korelasi product moment dengan simpangan, dan
                                  2)  Korelasi product moment dengan angka kasar.




                                                                                                      2
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12