Page 12 - BAB 7
P. 12
Dari perhitungan validitas nomor 6 terdapat perbedaan yanag sangat kecil
antara kedua cara yaitu 0, 0034, mungkin disebabkan karena adanya
pembulatan angka (Arikunto, 2016: 85-94).
2. Reliabilitas Tes
a. Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes,
berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Atau seandainya
hasil tes berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak
berarti.
b. Cara-cara mencari besarnya reliabilitas
1) Metode bentuk paralel
Tes paralel atau tes ekuivalen adalah dua buah tes yang
mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran dan susunan,
tetapi butir-butir soalnya berbeda. Disebut dengan alternate forms
method (parallel forms). Dengan metode bentuk paralel, misalnya
tes matematika seri A yang akan dicari reliabilitasnya dan tes seri
B diteskan kepada sekelompok siswa yang sama, kemudian
hasilnya dikorelasikan, koofisien korelasi dari kedua hasil tes inilah
yang menunjukkan koofisien reliabilitas tes seri A. Jika
koofisiennya tinggi maka tes tersebut sudah reliabel dan dapat
dipergunakan sebagai alat pengetes yang terandalkan. Dalam
menggunakan metode tes paralel ini pengetes harus menyiapkan
dua buah tes, dan masing-masing dicobakan pada kelompok siswa
yang sama, oleh karena itu disebut juga double test-double trial
method. Penggunaan metode ini baik karena siswa dihadapkan
kepada dua macam tes sehingga tidak ada faktor “masih ingat
soalnya” yang dalam evaluasi disebit adanya practice-effect dan
carry-over effect, artinya ada faktor yang dibawa oleh pengikut tes
karena sudah mengerjakan soal tersebut. Kelemahan dari metode
ini adalah bahwa pengetes pekerjaannya berat karena harus
menyusun dua seri tes. Lagi pula harus tersedia waktu yang lama
untuk mencoba dua kali tes.
2) Metode tes ulang (Test-retest Method)
Dalam menggunakan teknik ini pengetes hanya memiliki satu seri
tes, tetapi dicobakan dua kali, maka metode ini dapat disebut
dengan single-test-double-triaal method. Kemudian hasil dari
kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya.
3) Metode belah dua atau Split-half Method
Pada metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan
dicobakan satu kali. Oleh karena itu disebut juga single-test-single-
trial method. Berbeda dengan metode pertama dan kedua yang
setelah ditentukannya koofisien korelasi lansung ditafsirkan itulah
koofisien reliabilitas, maka dengan metode ketiga ini tidak dapat
7