Page 16 - UTS - KAMELIA NUR AGUSTIN - BAHAN AJAR PERPAJAKAN DIGITAAL
P. 16
1. Pajak Penghasilan
(PPh)
Pengertian Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak
yang dikenakan atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh orang pribadi
atau badan dalam satu tahun pajak.
Penghasilan ini dapat digunakan untuk
konsumsi atau menambah kekayaan.
Subjek Pajak Penghasilan
Subjek pajak PPh adalah orang pribadi atau badan yang diwajibkan membayar
pajak berdasarkan kemampuan dan kondisinya. Subjek pajak ini meliputi:
·Orang pribadi atau perseorangan dan warisan yang belum terbagi
·Badan seperti perseroan terbatas, perseroan komanditer, yayasan, badan
usaha milik negara atau daerah, dan persekutuan lainnya
·Bentuk usaha tetap
Objek Pajak Penghasilan
Objek pajak PPh adalah penghasilan atau tambahan kemampuan ekonomis
yang diperoleh wajib pajak. Contohnya:
·Gaji, upah, tunjangan, honorarium, uang pensiun, gratifikasi, komisi, bonus, dan
imbalan lainnya atas pekerjaan atau jasa.
·Hadiah dari undian, pekerjaan, dan penghargaan.
·Laba usaha, keuntungan dari penjualan atau pengalihan harta, keuntungan
atas pembebasan utang, dan keuntungan selisih kurs mata uang.
·Bunga, premium, diskonto, imbalan karena jaminan pengembalian utang,
dividen, dan premi asuransi.
·Royalti, sewa dan penghasilan dari penggunaan harta, serta penghasilan dari
usaha berbasis syariah.
·Tambahan kekayaan neto dari penghasilan yang belum terkena pajak
Jenis-jenis Pajak Penghasilan
PPh dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penghasilannya:
PPh Pasal 21: PPh atas penghasilan dari pekerjaan, jasa, dan kegiatan lain.
Dipotong/dipungut oleh pemberi kerja/penghasilan.
PPh Pasal 22: PPh atas penghasilan yang diterima Wajib Pajak luar negeri
yang tidak mempunyai BUT di Indonesia. Dipotong/dipungut oleh pihak yang
melakukan pembayaran.
PPh Pasal 23: PPh atas penghasilan yang diterima Wajib Pajak dalam negeri
dari kegiatan usaha dan pekerjaan bebas. Dipotong/dipungut oleh pihak yang
melakukan pembayaran.
12