Page 199 - Bahasa_Indonesia_BS_KLS_X_Rev
P. 199

anak yang  membahayakan keselamatan jiwa itu. Ia menyetop      mobil-
                      mobil  yang  mengebut  dan memerintahkan pengemudi-pengemudinya
                      memarkir kendaraannya di halaman rumah Jenderal Nasution.

                          Anak-anak (pemuda-pemuda)     yang  ngebut  itu  oleh  Lettu  Pierre,
                      kemudian dibariskan di tempat yang panas di halaman rumah Jenderal
                      Nasution. Setelah itu, ia menelepon orang tua mereka dan mengatakan
                      bahwa anak-anak tersebut baru akan dilepaskan apabila dijemput oleh
                      orang tuanya.
                          Saat pemberontakan PKI kedua terjadi pada tanggal 1 Oktober 1965
                      di bawah pimpinan D.N. Aidit, PKI mencetuskan Gerakan 30 September
                      atau  yang  dikenal  dengan G  30  S/PKI. Mereka melakukan penculikan
                      dan pembunuhan terhadap     sejumlah  pimpinan Angkatan Darat, salah
                      satunya Jenderal  Nasution, yang  mereka anggap  sebagai  penghalang
                      utama bagi cita-cita mereka menegakkan Negara Komunis di Indonesia.
                      Dengan menghancurkan pimpinan Angkatan Darat ini, PKI bermaksud
                      menguasai Angkatan Darat.

                          Ketika terjadi  percobaan penculikan dan pembunuhan terhadap
                      Jenderal  A.H. Nasution oleh  gerombolan Gerakan 30    September/PKI
                      pada tanggal  1  Oktober  1965, sebenarnya Lettu  Pierre  tidak sedang
                      menjalankan piket sebagai ajudan. Mendengar bunyi tembakan, Pierre
                      segera mengambil   jaket  dan senjatanya, kemudian keluar. Akibatnya,
                      ia ditangkap  dan dibawa oleh  gerombolan penculik karena disangka
                      Jenderal  Nasution. Tindakan spontan Lettu   Pierre  Tendean sebagai
                      ajudan itu  secara tidak langsung  telah  menyelamatkan jiwa Menko
                      Hankam    KASAB, Jenderal  A.H. Nasution. Selamatnya Jenderal    A.H.
                      Nasution dari usaha pembunuhan itu juga menjadi salah satu penyebab
                      kegagalan PKI merebut kekuasaan negara.


                      (Sumber: Masykuri, Buku Biograi Pierre Tendean, 1983, dengan pengubahan seperlunya)



                       Untuk menguji pemahaman kalian dalam menginterpretasi isi teks “Pierre
                   Tendean” dari hasil membaca, jawablah beberapa pertanyaan berikut! Tulis
                   jawaban di  buku  latihan kalian! Diskusikan dengan teman sekelompok, lalu
                   presentasikan di depan kelas!

                   1.  Jelaskan mengapa kisah   Pierre  Tendean dianggap  sebagai  suatu  kisah
                       yang inspiratif!






                                        Bab V | Memetik Keteladanan dari Biograi Tokoh Inspiratif  183
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204