Page 204 - Bahasa_Indonesia_BS_KLS_X_Rev
P. 204
Pada zaman Jepang, Affandi sempat menggunakan lukisannya
sebagai media kritik. Tahun 1944, Jepang memesan sebuah poster kepada
pendatang baru yang sedang naik daun ini. Temanya untuk menggiatkan
keberangkatan Romusha. Namun, Affandi malah membuat patung
yang menggambarkan penderitaan akibat Romusha dan “Tiga Orang
Pengemis” sebagai gambaran kekejaman Jepang. Ketika Jepang kalah,
Affandi dan keluarganya pindah ke Yogyakarta. Ia mendirikan Seniman
Masyarakat. Pada tahun 1946, 1ahir lukisan Affandi yang bersejarah
dengan judul “Merdeka atau Mati”. Lukisan tersebut melukiskan Laskar
Rakyat yang sedang rapat di malam hari.
Pada masa perjuangan
kemerdekaan, Affandi juga pernah
berkolaborasi dengan Chairil
Anwar (yang membikin teksnya)
dalam poster perjuangan, “Boeng,
Ajo Boeng”. Poster patriotik
ini melukiskan seorang lelaki
mengacungkan kedua tangannya
ke atas untuk memutuskan rantai
yang membelenggunya. Latar
Gambar 5.6 Lukisan Affandi Berjudul
“Wisdom of the East” belakangnya bendera merah putih.
Sumber: DatBot/Wikimedia Commons (2017)
Perjalanannya berkeliling
India membuat namanya melambung di lingkup internasional.
Setelah menuntaskan perjalanan keliling India, ia melanglang buana
menebarkan pesonanya yang unik.
Saat mengadakan pameran di Eropa, Sir Herbert Read memujinya
sebagai satu-satunya pelukis yang membawa angin baru setelah usainya
Perang Dunia II. Setahun tinggal di London, Affandi menuju Brussel,
Paris, dan Roma. Di Venesia, ia mendapat penghargaan Bienale sehingga
berhak mengadakan pameran di Messina. Padahal, tidak semua pelukis
boleh memamerkan karyanya di sana.
Pada tahun 1954, ia pulang ke Indonesia. Meski sempat ditolak
masuk akademi seni rupa, perjuangannya telah menorehkan namanya
dalam komunitas terhormat. Pemegang gelar doctor honoris causa dari
Universitas Singapura dan anggota seumur hidup Akademi Jakarta ini,
meninggal pada tahun 1989.
(Sumber: Aning, Biograi Singkat Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Indonesia di Abad 20, 2005)
188 Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X (Edisi Revisi) Memetik Keteladanan dari Biograi Tokoh Inspiratif