Page 17 - E-Modul Mata Kuliah Fisika Bangunan 2
P. 17
a. Menentukan kualitas penerangan dan klasifikasi derajat bangunan
b. Menentukan jenis ruangan
c. Mengukur jarak d ruangan
d. Menghitung nilai FLmin dalam persen, berdasarkan tabel nilai faktor langit yang
tepat
e. Mengitung besar kuat penerangan, dimana
E min = FL min x10.000 lux
Persyaratan teknis tentang pencahayaan alami siang hari diatur
berdasarkan klasifikasi pada kualitas pencahayaan. Klasifikasi ini dibagi menjadi:
1. Kualitas A: kerja halus sekali, pekerjaan secara cermat terus menerus,
seperti menggambar detail, menggravir, menjahir kain warna gelap, dan
sebagainya.
2. Kualitas B: kerja halus, pekerjaan cermat tidak secara intensif terus
menerus, seperti menulis, membaca, membuat alat atau merakit komponen-
komponen kecil, dan sebagainya.
3. Kualitas C: kerja sedang, pekerjaan tanpa konsentrasi yang besar dari si
pelaku, seperti pekerjaan kayu, merakit suku cadang yang agak besar, dan
sebagainya.
4. Kualitas D: kerja kasar, pekerjaan dimana hanya detil-detil yang besar
harus dikenal, seperti pada gudang, lorong lalu lintas orang, dan sebagainya.
Setelah diketahui kualitas ruangan, maka selanjutnya ditentukan nilai faktor langit (fl)
dalam ruangan tersebut. Nilai fl dari suatu titik ukur dalam ruangan harus memenuhi
syarat:
a. Sekurang-kurangnya memenuhi nilai-nilai faktor langit minimum (flmin) yang
tertera pada tabel berikut dan dipilih menurut klasifikasi kualitas
pencahayaan yang dikehendaki dan dirancang untuk bangunan tersbut.
b. Nilai flmin dalam prosen untuk ruangan-ruangan dalam bangunan umum
untuk TUU, adalah seperti tertera pada Tabel 2; dimana d adalah jarak antara
bidang lubang cahaya efektif ke dinding seberangnya, yang dinyatakan dalam
meter. Faktor langit minimum untuk TUS nilainya diambil 40% dan flmin untuk
TUU dan tidak boleh kurang dari 0,10 d.
Tabel 3. Nilai Faktor Langit untuk Bangunan Gedung
12

