Page 20 - ATLAS KALTARA
P. 20

STRATEGI DAS PERKOTAAN                                                                                                                      ATLAS PENGELOLAAN DAS PERKOTAAN
                                                                                                                                                                                                      Provinsi Kalimantan Utara

                   Lingkungan dan Kebudayaan Suku Dayak.

                     Masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah, secara turun temurun dalam kehidupannya telah memraktek-
                     kan upaya konservasi sumberdaya alam dan perlindungan terhadap keanekaragaman sumberdaya hayatinya,
                     hal tersebut dapat ditelusuri dalam  penggunaan berbagai terminologi  sepeti Tajahan, Kaleka, Sapan Pahe-
                     wan, dan Pukung Himba. Berikut ini adalah rincian dari terminologi di atas;
                         Tajahan ialah suatu lokasi yang dikeramatkan oleh Suku Dayak khususnya yang menganut kepercayaan
                         Kaharingan. Lokasi tajahan biasanya pada kawasan hutan yang masih lebat dan terkesan angker. Pada
                         lokasi tersebut dilarang melakukan aktivitas manusia seperti menebang hutan, berburu dan lain-lainnya.
                         Kaleka, Kaleka adalah sebuah daerah peninggalan nenek moyang Suku Dayak jaman dahulu kala. kale-
                         ka dapat dipandang sebagai gudang plasma nutfah (genetic pool).  Lokasi ini umumnya dipelihara dan
                         dilindungi oleh pihak keluarga secara turun temurun sebagai harta waris yang peruntukan dan pemanfaa-
                         tannya (misal mengambil buah-buahan) untuk kepentingan bersama (common property).
                         Sepan-pahewan merupakan tempat sumber mata air asin tempat binatang-binatang seperti rusa, kijang,
                         kancil dan lain-lain meminum air asin sebagai sumber mineral. Dalam bahasa Dayak Kenyah sepan-
                         pahewan disebut dengan istilah Sungan. Lokasi sepan-pahewan merupakan tempat perburuan Suku Day-
                         ak untuk memenuhi kebutuhan. Tempat ini merupakan tempat perburuan karenanya selalu dipelihara dan   Sumber  : http://www.mongabay.co.id/2017/11/03/sampai-kapan-pun-masyarakat-punan-adiu-akan-mempertahankan-hutan-
                         dilindungi.                                                                                          adatnya/
                         Pukung himba, bagian dari kawasan hutan rimba yang dicadangkan untuk tidak ditebang/ dieksploitasi.
                         Ciri-ciri daerah yang dijadikan pukung himba umumnya wilayah yang berhutan lebat dan berumur tua
                         dengan diameter vegetasi kayu rata-rata berukuran relatif sangat besar, belum banyak terjamah oleh
                         kegiatan manusia dan banyak dihuni oleh satwa liar.

                        Budaya Dayak punya rasa hormat yang  tinggi  kepada  alam  lingkungan  hidupnya.  Pada  beberapa  sub-
                        suku  Dayak  terdapat  adab  yang  melarang  warga  membuat  ladang  digunung  tertentu,  daerah  sekitar
                        alur  sungai dan “tembawang”, disertai sanksi-sanksi yang bersifat sakral.bagi orang dayak.

                     Konsep terminologi diatas sangat relevan dengan kegiatan konservasi karena di dalamnya terdapat aspek per-
                     lindungan dan pelestarian kawasan hutan, satwa dan keanekaragaman hayati. Hal tersebut bisa di mengerti
                     karena hutan adalah rumah mereka. Orang dayak memandang alam tidak sebagai asset atau kekayaan
                     melain sebagai rumah bersama.

                     Saat ini masyarakat adat Punan Adiu di Kabupaten Malinau sedang mempertahankan hutan adat Tana Ulien
                     dari  ancaman  ekspansi kebun sawit, tambang batubara, dan pembalakan liar.  Tana’ Ulen merupakan tanah
                     larangan berupa kawasan rimba atau hutan primer dengan tingkat keanekaragaman hayati tinggi yang di-
                     manfaatkan untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat adat Dayak. Di wilayah ini tumbuh berbagai jenis
                     rotan, daun sang, kayu manis, damar, sagu, gaharu, dan aneka kayu untuk bahan bangunan selain hidup juga
                     berbagai satwa dan ikan di sungai.
                     Hutan primer ini seluas sekitar 4.300 hektar , berada di Desa Setulang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS)
                     Malinau pada pertemuan Sungai Setulang dan Malinau. kawasan tane’ ulen Setulang ditetapkan sebagai ka-
                     wasan Hutan Desa dengan luas 4.330 hektar. Kawasan tane’ ulen merupakan bagian dari kawasan hutan
                     negara produksi terbatas. saat ini pemanfaatan tane’ ulen lebih ke jasa lingkungan, berupa penyediaan air ber-
                     sih (songe bui) yang berasal dari Sungai Mentiung, anak sungai Setulang, ekowisata dan penelitian.


                   Kearifan lokal
                   Daerah Kalimantan Utara terdiri dari lima daerah yang memiliki kearifan lokal yang beraneka ragam mulai dari
                   pesta perkawinan, adat pantang larang, dan kearifan lokal terhadap alam sekitar. Kalimantan Utara merupakan
                   daerah yang kaya akan hutan mangrove. Kearifan lokal masyarakat kaltara adalah menjaga ekosistem hutan
                   mangrove tempat monyet bekantan hidup. Bekantan merupakan jenis monyet yang sangat dilindungi oleh
                   pemerintah.

                   Salah satu contoh model kearifan lokal lainnya adalah dalam pengelolaan hutan adalah kegiatan sistem perla-
                   dangan berpindah yang dilakukan oleh orang Dayak di Kalimantan. Walaupun ada di antara suku-suku Dayak ini
                   yang telah menggunakan sistem persawahan dengan irigasi dan pemakaian bajak yang ditarik kerbau, seperti di
                   kalangan suku-suku Lun Daye di Karayam – Kaltim dan suku Kalabit, namun pada umumnya semua Suku Dayak
                   terbiasa dengan sistem perladangan.




                                                                                                                                                                                           .2. PROFIL SOSIAL - EKONOMI
                                                                                                                        2 - 7                                                                                          2.4 Budaya
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25