Page 102 - 4. 2023_Buku Pendidikan Anti Bullying_Rini Yudiati_compressed
P. 102
BAB IX
STRATEGI PENCEGAHAN KASUS BULLYING
DI SEKOLAH
Nisfil Maghfiroh Meita, S.Pd., M.Pd
Universitas Wiraraja
Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, sehingga sekolah
merupakan lingkungan belajar kedua setelah keluarga. Anak kan belajar
dari orang tua dan orang tua juga akan belajar dari anak-anaknya. Anak-
anak di sekolah akan belajar bersosialisasi dengan banyak karakter
yang berbeda-beda pada masing-masing individu. “Kasus bullying bisa
terjadi di sekolah?” merupakan kalimat tanya yang seharusnya ada
jawabannya. Namun beberapa kasus bullying yang terjadi di sekolah
sengaja di tutup-tutupi untuk menghindari pencitraan buruk di
masyarakat. Banyak terjadi juga korban dari kasus bullying dikecam
sebagai anak yang “tidak kuat mental” karena tidak bisa beradaptasi
dengan lingkungan sekolah. Bullying bisa terjadi dimana saja dan pada
siapapun, apalagi di lingkungan sekolah. Bullying di sekolah bisa terjadi
antar siswa/ peserta didik, guru ke siswa/ peserta didiknya, dan bisa
juga siswa/ peserta didik ke gurunya. Pada tahun 2021, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menerbitkan buku
dengan judul “STOP Perundungan/Bullying Yuk!” sebagai langkah
tegas untuk menggambarkan bahwa kasus perundungan (bullying) di
lingkungan sekolah di Indonesia masih merupakan isu yang relevan
dan perlu ditindaklanjuti. Ada banyak strategi yang dapat dilakukan
pemerintah, masyarakat, keluarga, sekolah dan siswa/ peserta didik
untuk mencegah kasus bullying di sekolah.
Pendidikan Anti Bullying 93