Page 41 - BUKU MODEL ADISI-
P. 41
BUKU MODEL ADISI 38
tingkat tinggi, metakognitif dan keterampilan argumentasi (S. Erduran,
2019).
Tahap ini sejalan dengan pandangan konstruktivisme yang
menekankan pentingnya keterlibatan aktif peserta didik dalam membangun
pengetahuan melalui pengalaman langsung dan proses penyelidikan ilmiah
(Sumarni & Sudarmin, 2002). Lebih jauh, pemberian ruang untuk
merancang investigasi sendiri dipercaya dapat memperkuat self efficacy
mahasiswa dalam sains karena mereka merasa memiliki kontrol atas proses
belajar mereka, sekaligus meningkatkan kemampuan argumentatif melalui
proses pengambilan keputusan yang berbasis data dan analisis kritis.
3. Digital argument construction
Langkah ketiga dalam model pembelajaran ADISI adalah digital
argument construction, yang bertujuan untuk membantu mahasiswa calon
guru mengembangkan pemahaman mendasar mengenai struktur argumen
dalam konteks sains. Pada tahap ini, dosen mengarahkan mahasiswa untuk
menyusun argumen berdasarkan data dan temuan dari investigasi yang telah
dilakukan sebelumnya. Argumen yang dikembangkan mencakup elemen-
elemen utama dalam kerangka Toulmin, yaitu claim (pernyataan), data
(bukti), warrant (alasan yang menghubungkan data dengan klaim), backing
(dukungan terhadap warrant), dan qualifier (tingkat kepastian dari klaim)
dan rebuttals (sanggahan) (Capkinoglu et al., 2021a).
Untuk mendukung kolaborasi dan memanfaatkan teknologi digital
dalam pembelajaran, mahasiswa diminta menyusun argumen mereka
melalui platform padlet, sehingga dapat saling mengamati, menanggapi, dan
merefleksi argumen dari kelompok lain. Penggunaan teknologi ini juga
memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengekspresikan pemikiran
mereka secara lebih terbuka dan terstruktur. Tahap ini diharapkan dapat
memperkuat keterampilan argumentasi ilmiah mahasiswa, yang menjadi
salah satu sasaran utama model ADISI, serta menumbuhkan argumentation
self-efficacy mereka dalam menyampaikan dan mempertahankan pendapat
berbasis bukti secara ilmiah.
LISA UTAMI