Page 133 - e-modul Kimia Kelas XII
P. 133
Ditinjau dari gugus fungsionalnya, asam karboksilat umumnya
bersifat polar, tetapi kepolaran berkurang dengan bertambahnya rantai
karbon. Makin panjang rantai atom karbon, makin bekurang kepolarannya,
akibatnya kelarutan di dalam air juga berkurang.
Sebagaimana alkohol, empat deret pertama asam karboksilat (format,
etanoat, propanoat dan butanoat) dapat larut baik dalam air. Asam pentanoate
dan heksanoat sedikit larut, sedangkan asam karboksilat yang rantai
karbonnya lebih Panjang tidak larut dalam air.
Asam karboksilat juga dapat larut dalam pelarut yang kurang polar
seperti eter, alkohol, dan benzena. Kelarutan di dalam pelarut kurang polar
ini makin tinggi dengan bertambahnya rantai karbon. Oleh karena itu, lemak
dapat larut di dalam benzena dan eter (lemak adalah ester dari asam
karboksilat).
Akibat kepolaran dan struktur dimer dari molekul asam karboksilat
menimbulkan titik didih dan titik beku lebih tinggi dibandingkan alkohol
dengan massa molekul yang relatif sama. Asam karboksilat memiliki titik
didih yang lebih tinggi dari aldehida, eter, keton, bahkan alkohol. Titik didih
yang tinggi disebabkan oleh ikatan hidrogennya yang menghasilkan dimer,
berbeda dengan ikatan hidrogen pada alkohol. Titik beku dan titik didih dari
asam karboksilat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 5.5 Titik beku dan titik didih senyawa asam karboksilat
110 |E-Book_ S e e n y a w a T u r u n a n A l k a n a _ u n t u k S M A / M A K e l a s X I I

