Page 35 - MODUL 1
P. 35
seismograf dengan kecepatan antara 7 - 14 km per detik dan periode
gelombang 5 - 7 detik.
2) Gelombang transversal atau gelombang sekunder (S), yaitu gelombang yang
merambat dari hiposentrum ke segala arah dan tercatat sebagai gelombang
kedua oleh seismograf dengan kecepatan antara 4 - 7 km per detik dan
periode gelombang 11 - 13 detik.
3) Gelombang panjang atau gelombang permukaan, yaitu gelombangyang
merambat dari episentrum menyebar ke segala arah di permukaan bumi
dengan kecepatan antara 3,5 - 3,9 km per detik dan periode gelombang relatif
lama.
Untuk menentukan letak suatu episentrum gempa, diperlukan catatan gempa
bumi dari minimal tiga pencatat gempa bumi, dengan cara sebagai berikut:
1) Jarak stasiun ke episentrum dapat dihitung dengan menggunakan Hukum
Laska berikut:
Δ = {(S – P) – 1} × 1000 km
Δ = Delta, menunjukkan jarak ke episentrum S =
Saat tibanya gelombang S pada seismograf
P = Saat tibanya gelombang P pada seismograf
r = 1 menit; 1 megameter = 1.000 km.
Contoh soal:
1. Suatu gempa tektonik di tercatat pada seismograf stasion di Palu sebagai
berikut:
a. Gelombang longitudinal tercatat pada jam 11.35’.20"
b. Gelombang transversal tercatat pada jam 11.36’.35"
Berapa jarak Sorong dari episentrum gempa?
Jawab: