Page 20 - Monitoring Isu nasional periode7-13 februari 2022
P. 20

Isu 3  BPKP Diminta Audit
             Penyelewengan Dana TWP


      (16/1) - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meminta agar pengusutan kasus korupsi di
      TNI AD diselesaikan secepatnya. Kasus korupsi di tubuh TNI AD yang kini disorot Jenderal
      Andika Perkasa yakni kasus dugaan korupsi dana Tabungan Wajib Perumahan Angkatan
      Darat  (  TWP-AD)  periode  2013-2020.  Kendati  demikian,  Jenderal  Andika  Perkasa
      mengimbau  agar  penyelesaian  kasus  ini  dapat  dilakukan  secara  teliti  dan  dapat
      dipertanggungjawabkan.
      (5/2) - Kapuspenkum Kejagung RI Leonard Eben Ezer mengatakan Kasus korupsi dana
      TWP TNI Angkatan Darat yang menjerat direktur keuangan TWP TNI AD Brigjen YAK dan
      seorang direktur perusahaan swasta berinisial NPP telah dilimpahkan ke pengadilan oleh
      kejaksaan.  Kasus  itu  akan  diperiksa  dan  diadili  oleh  Pengadilan  Militer  Tinggi  II  Jakarta
      sebagaimana  diatur  dalam  keputusan  Mahkamah  Agung  RI  Nomor  45/KMA/SK/II/2022
      pada 3 Februari 2022. YAK dan NPP per 4 Februari 2022 telah menyandang status terdakwa
      sebagaimana ditetapkan oleh Ketua Majelis Hakim Militer Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta
      dalam surat Nomor: TAPHAN/01/K-AD/PMT-II/I/2022.
      (7/2) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurrachman bakal
      menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengaudit aliran
      dana  Tabungan  Wajib  Perumahan  (TWP)  prajurit  TNI  AD  2013-2020,  diduga  dikorupsi
      Brigjen YAK. Audit itu dilakukan menyusul penyelidikan Kejagung ditemukan praktik rasuah
      dilakukan Brigjen YAK bersama Dirut PT Griya Sari Harta (GSH) berinisial NPP. Dudung
      mengatakan,  aliran  dana  program  perumahan  ini  masih  dalam  penyelidikan.  Dia
      menegaskan bakal meminta pertanggungjawaban Brigjen YAK untuk mengembalikan uang
      prajurit TNI AD tersebut.  Berdasarkan hasil perhitungan kerugian negara BPKP, kerugian
      negara yang ditimbulkan sebesar Rp127,736 miliar. Dudung mengatakan, selanjutnya ada
      upaya pengembalian uang dan aset-asetnya. Di samping itu, Dudung juga meminta Kepala
      Badan  Pengawasan  dan  Keuangan  Pemerintah  (BPKP)  Muhammad  Yusuf  Ateh  untuk
      melakukan audit.





















                          18
   15   16   17   18   19   20   21