Page 67 - THAGA 2024
P. 67
liat di halaman tiga belas, kamu menulis pikiranku menebak
tiga empat b. Bisa gak ya bahasanya diperhalus. Gunakan
eufemisme mungkin,” ungkapnya tenang. “Dan saranku
jangan menuliskan tulisan yang akan menjadi dosa jariyah
untukmu kelak. Sebab hal sekecil apa pun kelak akan diminta
pertanggungjawaban, kamu lebih tau itu, kan, Al?”
“Ada ide diganti apa?” Telapak tangannya membuka. Meski
dia sadar kadang banyak salah pada Inka, dia terus belajar agar
tak lagi salah di depan gadis merak hatinya. “Apa aku sudah
memberi pernyataan seksis?”
Inka menggeleng, “Belum tau juga, apa, ya?” Jemarinya
menjepit gelungan rambut lurus halus warna dark brown. “Aku
jadi penasaran sama tokoh Gal. Dia keliatan baik tapi kenapa,
ya, keliatan agak bad?” Kedua jari tengah dan telunjuknya
bersamaan saling mengatup-atup di atas kepala membentuk
cula.
Dari balik gawainya, Al tersenyum penuh arti. “Kamu tau,
kan, selera pembaca sekarang berbeda, lebih suka tokoh yang
baik tapi ada badnya. Itu lebih mendebarkan dan menantang.
Dari pada yang baik sempurna. Karena yang terlalu baik akan
membosankan.”
“Tapi kelihatannya tokoh Gal di sini original, ya?”
tanyanyamenyelidik. “Aku tertarik sama sosoknya yang keliatan
jujur dan cerdas. Sepertinya aku mengenal orangnya. Apa ini
pengalaman pribadi, aku sedikit membaui aromanya?”
Al tersenyum menyeringa, “Ini hanya fiksi. Kamu inget, kan,
fakta itu seperti bawang, berlapis. Kamu masih terlalu dini menilai
sosoknya. Ibarat orang yang membaca berita lalu menelannya
mentah-mentah. Padahal kita tau media mainstream seperti
apa sarat kepentingan di dalamnya.”
THAGA 59
GALGARA