Page 62 - THAGA 2024
P. 62

yang  berdiri  membesarkan  hati  dan  mengulurkan  tangannya
           saat  Al  kalah,  gagal  dan  terluka.  Perempuan  yang  bagi  Al
           sebagai satu satunya dan segalanya. Inka Renjana akan selalu
           di sampingnya. Bertahan atau pergi itu tergantung Al.
               “Kali inivjudulnya apa, Al?” tanya Inka yang selalu lembut
           dalam bertutur kata. Beda dengan masa kecil Al yang selalu
           dididik dengan keras menjurus kasar dan brutal.
               “Gak tau Ka, bingung aku mau judul apa. Tapi ada gambaran
           sebenernya.  Tau  gak  nulis  gini  lama-lama  bosen  juga.”  Tak
           jarang  Al  mengalami  kemandekan  menulis.  Padahal  dia  tau
           hanya ada satu cara untuk menulis, yaitu menulis.
               “Istirahat  dulu,  Al.”  Suaranya  asih.  Gadis  ini  sasolahe
           bener-bener gandhes luwes, artinya tutur bahasa, gerak gerik
           dan tingkah lakunya enak dipandang.
               Mood Al sangat buruk, tapi hal itu sering kali menjadi indikasi
           penulis  yang  bagus. Tinggal  Inka  bisa  memotivasi  dan  men-
           support potensi terpendam. Saat ini hanya Inka yang sanggup
           menerima keterbatasan Al. Bahkan perempuan pemilik mata jeli
           itu selalu menghormati para individu dengan keterbatasan yang
           berusaha  sebaik  mungkin  melakukan  hal  yang  dia  mampu.
           Rata-rata  kekurangan  mereka  dalam  segi  fisik  dan  tenaga
           ditebus dengan keberanian tekad dan ketabahan mental saat
           terjatuh dan gagal. Tabah sampai akhir kata Inka suatu ketika
           kala melihat Al kalah dan terluka.
               “Kamu sudah makan?” Kata itu sering dilontarkan Al. Dia
           belajar memperhatikan meski hanya itu yang bisa dia tanyakan.
           Perasaan  Al  trenyuh  saat  mengungkapkan  perkataan  yang
           tidak bisa dia lakukan karena keterbatasannya saat ini.
               “Sudah Al, tadi makan wagyu sama anak-anak,” jawabnya
           mengulas  senyum.  “Kamu  sudah  buka  puasa? Aku  buatkan



          54   THAGA
                  GALGARA
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67