Page 57 - THAGA 2024
P. 57
tubuhnya. Malam ini sesungguhnya dia terlalu lelah untuk
meladeni lelaki pujaan hatinya. Komitmen yang dibangun baru
saja berkecambah namun terjadi dari informasi yang salah.
“Terimakasih. Apa aku pernah mempermasalahkan masa
lalumu? Gak perlu repot Inka. Aku sudah berkali-kali salah
berharap kepada wanita. Sampai saat ini pun mungkin aku
belum menemukan sosok wanita yang setia. Semua akan
meninggalkan dengan alasan yang dibenarkan.” Napas lelaki
itu mulai sengal. Pikirannya kalut dan membuncah. Rongga
dadanya terasa menyempit bagai terhimpit tumpukan batu bata.
Inka bergeming. Semakin merapatkan tubuh pada guling
dan menarik selimut membebat tubuhnya. “Kamu sedang
dicoba cobaan nabi Yusuf.” Dia membisikkan suara pelan
sembari menyugar rambut tebal hitam cokelat tembaga yang
tumbuh sebahu.
“Dan aku gagal.” Aku menghela napas dalam dalam.
Hatinya merindukan sosok yang sedang disemogakan. “Andai
masalah ini gak pernah terjadi,” pikirnya.
Sampai kapan pun dan dalam situasi bagaimanapun
perkataan Rasulullah akan selalu relevan dan pasti terjadi. Ini
berita yang harus selalu diimani dan diyakini kebenarannya.
Barangsiapa memahaminya niscaya ia akan beruntung dan
terjaga dari bara fitnah wanita. Tidak ada fitnah yang aku
tinggalkan setelahku yang lebih berbahaya bagilaki-laki
daripada fitnah wanita.
Dia melepas senyuman terbaik. “Kamu laki-laki Al. Jika
jatuh hendaknya berdiri lagi.” Suaranya lembut meneduhkan.
“Harusnya kamu bersikap normal seperti yang lain.
Tinggalkan aku, orang yang salah dan jatuh sepertiku gak
pantes kamu dampingi.”
THAGA 49
GALGARA