Page 61 - THAGA 2024
P. 61
dan kegagalan, tapi mereka justru menikmati kesalahan dan
kegagalan itu.
“Aku bukan seorang penulis Inka,” sahut Al dengan nada
agak tinggi keluar dari speaker gawai Inka. “Aku menulis untuk
diriku sendiri. Aku gak peduli orang akan suka atau gak. Gak
ada urusannya bagiku,” sangganya masih dengan sifat keras
kepala.
Al mengalami fase moody dan ansos parah. Namun saat
dia sudah diberi buku dan potlot, dia akan larut berjam-jam
menuangkan idenya. Dia akan mengurung diri dan tak akan
peduli pada apa pun dan siapa pun.
Belakangan Inka Renjana, dara manis yang sedang
berjuang menyeleseikan Program Pendidikan Dokter Spesialis
atau PPDS pediatri di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya ini
tahu jika Al seorang penyintas ADHD. Meski attention deficit
hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan
saraf yang paling umum terjadi saat masa kanak-kanak, tetapi
sering kali baru terdiagnosa ketika penderita sudah dewasa.
Banyak melamun, pelupa, gelisah, terlalu banyak bicara,
impulsif, sulit fokus, sulit bergaul dengan orang lain, sulit
menahan godaan, dan membuat kesalahan yang ceroboh
merupakan tanda tanda gejalanya. Dan menulis adalah salah
satu terapinya, setidaknya itu yang Inka tahu saat mencermati
riwayat Al berkunjung ke psikolog dan psikiater.
Itulah mengapa Al suka menyendiri, dan selalu gelisah jika
berada di keramaian. Jangankan sahabat, teman pun dia tak
punya. Mungkin ini yang menyebabkan Al selalu dirundung
sepi. Dia juga seorang yang mudah bosan terhadap apa
pun. Kini hanya Inka yang masih sanggup menjadi bidadari
penolongnya. Perempuan yang selalu menjadi orang pertama
THAGA 53
GALGARA