Page 58 - THAGA 2024
P. 58

Kata sengau Al tak merubah apapun pada Inka. Orang yang
           bensr-benar pintar selalu meremehkan dirinya sendiri, pikirnya.
               “Pernah  denger  quote  dari  Seneca?”  tanyanya  menjeda.
           “Jika engkau manusia, hargailah mereka yang mengupayakan
           hal-hal  besar.  Meskipun  kemudian  mereka  gagal.”  Inka
           menggenggam  jemarinya  sendiri.  “Begitujuga  kamu.  Bagiku
           kamu  layak  dihargai,  kamu  sudah  berusaha,  berjuang  lakuin
           yang terbaik, kok.”
               Suasana  hening  menyapa.  Inka  menatap  hangat  wajah
           tirus Al yang hanya diam. Akhir-akhir ini dari sambungan video
           call, Inka sering menangkap sorot kosong tatapannya. “Dalam
           hidup ini, kita semua sama-sama pejuang Al. Sesama pejuang
           kita harus saling menghormati dan menghargai bukan?” Lelaki
           virtual didepannya tak merespon.
               “Tau gak Al, kenapa?” ajaknya merenung. “Karena orang
           yang mau berupaya untuk perubahan-perubahan untuk hidup
           yang  lebih  baik  di  level  apa  pun,  itu  sudah  buktiin  kalo  dia
           berharga, dan layak untuk dihormati apa pun hasilnya.”
               Lelaki  yang  terbingkai  di  dalam  gawai  masih  enggan
           berkomentar.  “Bagiku  rumusnya,  kuasa  manusia,  kan  hanya
           pada  level  berusaha.  Sukses  atau  tidak  hasilnya,  itu  diluar
           ranah kita sebagai manusia. Tuhan yang menakdirkan hasilnya
           apa.”
               Inka  Renjana  seorang  dokter  pediatri  mempunyai  obsesi
           khusus  pada  sebuah  karya,  terlebih  manusianya.  Salah
           satunya  karya  tulis.  Al,  seorang  penulis  yang  menulis  untuk
           dirinya  sendiri.  Dia  hanya  melakukan  hobi  egois  dan  terapi
           pada  dirinya  sendiri  melalui  rangkaian  kata.  Jangankan  skill,
           bakat pun tak ada, dia hanya ingin healing. Tak peduli akan jadi
           apa tulisan itu nantinya. Dia terus menulis bebas tanpa beban.



          50   THAGA
                  GALGARA
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63