Page 71 - THAGA 2024
P. 71
Aku menatap sambil membaca kebutuhannya. “Silakan,
Rin. Mau saya antar?”
“Boleh, Kak,” jawabnya cepat sambil berjalan menuju air.
Aku berjalan di belakangnya menuruni anak tangga, Rina
berjalan lebih cepat. Kami melewati area utama cafe yang
semilir, lalu menuruni kembali anak tangga hingga bertemu
kolam ikan koi, ikan perlambang kesejahteraan. Area play
ground dengan rumput hijau ada di samping kanan kami. Riuh
namun layoutnya asri dan indah.
“Kak Gal titip tas Rina, ya,” pintanya sembari menggerakkan
kaki kiri kanan bergantian.
Aku menggenggam sling bag kulit sintetis putih tali emas.
“Kebelet banget?” terkanya dengan menatap lurus mata gadis
itu. “Yaudah sini biar saya jaga!”
Mempercayakan barang pribadimu pada orang yang baru
dikenal merupakan kesalahan fatal. “Ini kesempatanku untuk
tahu lebih dalam siapa Rina,” batinku, lalu mulai mengaduk isi
dompet Rina. Lancang memang, apa yang sedang aku incar,
uang? Aku pun berani melakukannya karena menimbang risiko
apa yang akan menimpa kala Rina memergokiku melihat isi
tasnya.
Oiya, sedikit tips buat kamu saat hendak bertemu orang
baru. Jangan bawa uang cash banyak. Kalau bisa, gunakan
dompet yang terkalung dalam leher dan masuk dalam pakaian.
Selain itu, di negara ini belum terlalu familier tentang
pelanggaran hak privasi, dibanding misalnya saja di negara
Amerika. Siapa saja orang yang masuk ke properti kita tanpa
izin atau trespassing, kita boleh menembaknya sekali pun dia
bukan pencuri. Di negara ini ada contoh kasus yang mendekati,
misal jika berkaitan dengan melihat gawai yang berisi dokumen
THAGA 63
GALGARA