Page 75 - THAGA 2024
P. 75

Tak sampai detik berputar satu ronde dijalurnya, kami sudah
              kembali duduk di meja nomer 76. “Kalo boleh tau, sejak kapan
              mulai ngerokok, Rin?” Aku mulai membuka kembali percakapan
              usai mengepulkan asap rokok.
                  Jemari Rina mulai menjumut sebatang rokok filter. Tanganku
              segera cekatan mengambil korek zippo dari saku celana jean
              biru, memetikkan api kepada Rina.
                  “Terimakasih, Kak,” ucapnya lalu menghisap, meniup asap.
              Cara merokoknya bisa dibilang pro. “Sejak masa-masa berat,
              Kak.” Lagi, dia meniupkan sisa asap sambil menerawangkan
              pandangan ke langit-langit.
                  Aku mengangguk paham sembari menyeruput kopi hitam
              yang mulai dingin. “Saya juga pernah denger kalo kebanyakan
              cewe  yang  ngerokok  itu  disebabkan  oleh  kondisi  kesehatan
              mental yang gak stabil.”
                  “Gitu, ya , Kak?” Dia menjentikkan putung rokok pada asbak
              kaca belimbing. “Sepertinya Rina setuju, sih, Kak.”
                  “Kalo  boleh  nambahin,  motifnya  beda  sama  cowo,  Rin.
              Kalo  cowo  kebanyakan  karena  faktor  lingkungan.  Kalo  cewe
              lebih dari dalem dirinya, makanya harus di manajemen dengan
              baik. Biasanya motif cewe ngerokok itu dilatarbelakangi gaya
              hidup, kondisi stres, atau sebagai pelarian dari masalah. Yang
              akhirnya motif-motif tadi memberi guncangan psikologis yang
              bikin cewe buat milih ngerokok.”
                  Gadis  itu  kembali  menghisap  rokok  dalam-dalam,  lalu
              meniupnya perlahan. “Bener, Kak, memang cewe kalo ngerokok
              itu biasanya bukan karena ikut-ikutan tapi emang pilihan. Kalo
              cowok, kan umumnya karena lingkungan, kayak ngikutin perilaku
              orang terdekat. Tapi di balik ngerokoknya cowo, sebenernya dia
              itu lagi ada beban pikiran yang terlalu banyak.”



                                                              THAGA       67
                                                                GALGARA
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80