Page 11 - Bahan Ajar Digital Berbasis Etno-STEM Materi Energi Terbarukan
P. 11
02. Energi Potensial
Konsep energi potensial gravitasi dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Jawa Tengah. Contohnya, saat petani memikul hasil panen seperti padi ke tempat
penyimpanan yang lebih tinggi, atau ketika anak-anak bermain jungkat-jungkit dan
menerbangkan layang-layang. Dalam aktivitas tersebut, benda yang berada di ketinggian
tertentu menyimpan energi akibat pengaruh gravitasi. Energi ini disebut energi potensial
gravitasi, yang bergantung pada massa benda, ketinggiannya dari titik acuan, dan
percepatan gravitasi. Hubungan ini dirumuskan secara matematis pada persamaan 1.2.
(1.2)
Keterangan:
03. Energi Kalor
Tradisi memasak menggunakan dandang atau anglo (alat masak tradisional dari tanah
liat) masih banyak dijumpai di daerah Banyumas, terutama saat acara adat atau kegiatan
memasak bersama. Anglo digunakan dengan bahan bakar kayu untuk memasak makanan
khas seperti gethuk goreng atau serabi. Saat kayu dibakar di dalam anglo, energi kimia yang
tersimpan dalam kayu berubah menjadi energi kalor (panas). Energi kalor ini kemudian
digunakan untuk memanaskan dandang atau wajan yang berisi bahan masakan. Panas dari
anglo merambat ke dandang melalui konduksi dan mematangkan makanan.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, dapat didefinisikan bahwa energi kalor merupakan energi
yang dihasilkan dari panas, seperti dalam proses pembakaran kayu. Energi ini dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti memasak atau menghangatkan benda.
Dalam budaya lokal Banyumas, penggunaan anglo sebagai sumber energi kalor
menunjukkan pemanfaatan teknologi tradisional yang efisien untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Energi kalor akan berpindah dari suhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Secara
matematis, energi kalor dinyatakan pada persamaan 1.3.
(1.3)
Keterangan:
3