Page 10 - E BOOK AK.KEUANGAN II ( AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN) KEL 6
P. 10

d.  Suatu  periode  kompensasi  ke  belakang  dan  ke  depan  yang  begitu  singkat

                           sehingga akan membatasi realisasi manfaat pajak jika (1) perbedaan sementara
                           yang dapat dikurangkan yang jumlahnya signifikan diharapkan akan membalik

                           dalam satu tahun saja atau (2) perusahaan beroperasi dalam bisnis yang bersiklus
                           tradisional.

                     2) Bukti Positif

                        a.  Adanya  kontrak  atau  penjualan  yang  belum  dipenuhi  yang  akan  menghsilkan

                           laba  kena  pajak  yang  lebih  dari  cukup  untuk  merealisasi  aktiva  pajak  yang
                           ditangguhkan berdasarkan harga jual dan struktur biaya yang ada sekarang.

                        b.  Kelebihan kenaikan nilai aktiva di atas dasar pajak aktiva bersih suatu entitas,

                           yang jumlahnya cukup untuk merealisasi aktiva pajak yang ditangguhkan.
                        c.  Riwayat laba yang baik, tidak termasuk kerugian yang menciptakan jumlah yang

                           dapat  dikurangkan  di  masa  depan  (kompensasi  kerugian  pajak  ke  depan  atau
                           perbedaan  sementara  yang  dapat  dikurangkan)  disertai  oleh  bukti  yang

                           menunjukkan bahwa kerugian itu (misalnya, pos tidak biasa, tidak sering, atau
                           luar biasa) merupakan suatu penyimpangan an bukan kondisi yang berkelanjutan.



               E. Prinsip Dasar Metoda Aset-Kewajiban


                  FASB  berkeyakinan  bahwa  metode  aktiva-kewajiban  (kadang-kadang  disebut  sebagai
                  pendekatan kewajiban) adalah metode yang paling konsisten dalam akuntansi untuk pajak

                  penghasilan. Salah satu tujuan dari pendekatan ini adalah mengakui jumlah hutang pajak

                  atau yang dapat diminta kembali selama tahun berjalan. Tujuan kedua adalah mengakui
                  kewajiban dan aktiva pajak yang ditangguhkan untuk konsekuensi pajak di masa depan

                  dari  peristiwa  yang  telah  diakui  dalam  laporan  keuangan  atau  SPT  pajak.  Untuk
                  melaksanakan  tujuan-tujuan  ini,  prinsip-prinsip  dasar  berikut  akan  diterapkan  dalam

                  akuntansi untuk pajak penghasilan pada tanggal laporan keuangan:
                  1.  Kewajiban  atau  aktiva  pajak  lancar  diakui  sebesar  estimasi  hutang  pajak  atau  yang

                     dapat diminta kembali dalam SPT pajak tahun berjalan.

                  2.  Kewajiban atau aktiva pajak yang ditangguhkan diakui sebesar estimasi pengaruh pajak
                     masa depan yang ditimbulkan oleh perbedaan sementara dan kompensasi ke depan.

                  3.  Pengukuran  kewajiban  serta  aktiva  pajak  lancar  dan  yang  ditangguhkan  didasarkan
                     pada  ketentuan  dalam  undang-undang  pajak  yang  ditetapkan;  pengaruh  perubahan

                     undangundang atau tarif pajak di masa depan tidak diantisipasi.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15