Page 3 - E BOOK AK.KEUANGAN II ( AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN) KEL 6
P. 3
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
A. Laba Keuangan Sebelum Pajak dan Laba Kena Pajak
Laba keuangan sebelum pajak adalah istilah pelaporan keuangan yang sering diacu
sebagai laba sebelum pajak, laba untuk tujuan pelaporan keuangan, atau laba untuk tujuan
pembukuan. Laba keuangan sebelum pajak (laba untuk tujuan pembukuan) diukur sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Laba kena pajak (taxable income) atau laba untuk
tujuan pajak, adalah istilah akuntansi pajak yang digunakan untuk menunjukkan jumlah
yang menjadi dasar perhitungan hutang pajak penghasilan perusahaan. Laba kena pajak
(laba untuk tujuan pajak) dihitung sesuai dengan peraturan pajak yang ditetapkan. Karena
peraturan pajak dan akuntansi berbeda dalam banyak hal, maka laba keuangan sebelum
pajak dan laba kena pajak seringkali berbeda. Perbedaan yang mungkin ada, misalnya
dalam hal kapan pengakuan pendapatan dilakukan dan kapan pengakuan beban dilakukan.
1. Jumlah kena pajak di masa depan dan pajak yang ditangguhkan
Hutang pajak penghasilan dapat berbeda dari beban pajak penghasilan. Salah satu cara
di mana hal ini dapat terjadi apabila terdapat perbedaan sementara antara jumlah yang
dilaporkan untuk tujuan pajak dan jumlah yang dilaporkan untuk tujuan pembukuan.
Perbedaan sementara (temporary difference) adalah perbedaan antara dasar pajak dari
suatu aktiva atau kewajiban dengan jumlah yang dilaporkan (nilai tercatat atau buku)
dalam laporan keuangan, yang akan menghasilkan jumlah kena pajak atau jumlah yang
dapat dikurangkan di tahun-tahun mendatang. Jumlah kena pajak (taxable amount)
akan memperbesar laba kena pajak di tahun-tahun mendatang, dan jumlah yang dapat
dikurangkan (deductible amount) akan memperkecil laba kena pajak di tahun-tahun
mendatang.
Asumsi inheren dalam neraca suatu perusahaan yang disusun menurut IFRS adalah
bahwa aktiva dan kewajiban akan dipulihkan serta diselesaikan sebesar jumlah yang
dilaporkan (jumlah tercatat). Asumsi ini akan menciptakan suatu persyaratan menurut
akuntansi akrual untuk mengakui saat itu juga konsekuensi pajak yang ditangguhkan
dari perbedaan sementara, yaitu jumlah pajak penghasilan yang akan terutang (dapat
didanai kembali) apabila jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan itu masing-
masing telah dipulihkan serta diselesaikan.
Kewajiban pajak yang ditangguhkan
Kewajiban pajak yang ditangguhkan (deffered tax liabilities) adalah konsekuensi pajak
yang ditangguhkan yang disebabkan oleh perbedaan sementara kena pajak. Dengan