Page 15 - KLIPINGBELMAWA30092019PAGI
P. 15

urban ethanol milik Tim Nogogeni berhasil menempati posisi kedua," ungkap dosen Departemen Teknik Mesin Industri ITS.
Dilaksanakan lebih awal dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut Dedy, membuat persiapan masing-masing tim menjadi lebih singkat. Seperti yang diketahui, kedua tim tersebut juga baru saja merampungkan kompetisi Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2019 pada Mei lalu di Malaysia. Namun, hal ini tak lantas menghambat langkah para wakil ITS tersebut untuk berkompetisi di KMHE.
"Dalam dua bulan, kami membuat rancangan pengembangan mobil dari evaluasi perlombaan sebelumnya, kemudian melakukan pembagian kerja tim, hingga membentuk timeline kerja,” ujar Rafidah Farah Dhani, Staf External Relations Tim Sapuangin menambahkan.
Menurut Rafidah, timnya juga sempat mendapati kesulitan saat race berlangsung dikarenakan antrean yang terlalu panjang. “Waktu untuk mempersiapkan race di paddock menjadi lebih singkat,” tutur mahasiswa angkatan 2016 tersebut.
Namun, lanjut Rafidah, Sapuangin berhasil mengatasi masalah tersebut dan merampungkan balapan. Sapuangin berhasil menempati posisi kedua dengan konsumsi bahan bakar sebesar 336,359 km/liter untuk kategori mobil urban gasoline. Bahkan, dalam kategori urban diesel yang baru tahun ini diikuti, Sapuangin berhasil menempati posisi pertama dengan konsumsi bahan bakar sebesar 241,775 km/liter.


































































































   11   12   13   14   15