Page 36 - MODUL PEMBELAJARAN PAI BERBASIS DIGITAL.pdf (1)3 g.zip
P. 36
Kedua konsep ini, jual beli dan hutang piutang, merupakan bagian dari
muamalah dalam Islam. Muamalah adalah aturan-aturan Islam yang mengatur
hubungan antara manusia dalam urusan duniawi, termasuk perdagangan, keuangan,
dan kerjasama sosial. Islam mengajarkan bahwa semua transaksi muamalah harus
dilakukan dengan cara yang adil, jujur, dan tidak merugikan salah satu pihak.
Misalnya, dalam jual beli, penjual harus memberikan informasi yang benar tentang
barang yang dijual, dan pembeli harus membayar sesuai kesepakatan. Dalam
hutang piutang, pemberi pinjaman harus berlaku adil dan tidak mengambil
keuntungan yang berlebihan, sedangkan peminjam harus mengembalikan pinjaman
sesuai dengan waktu yang disepakati.
Muamalah tercipta tidak lepas dari sifat buruk manusia yang ingin
mendapatkan segalanya, tamak, rakus dan sifat jahat lainnya. Oleh karena itu perlu
ada ketentuan yang mengatur interaksi itu agar menghasilkan kemaslahatan
bersama dan terhindar dari kemaksiatan terhadap sesama. Sedangkan tindakan yang
merugikan dalam bertransaksi tersebut disebut juga riba, secara sederhana riba
berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti lebih atau bertambah. Secara
istilah riba berarti tambahan pada harta yang disyaratkan dalam transaksi dari dua
pelaku akad dalam tukar menukar antara harta dengan harta missal penjual yang
mengurangi timbangan saat bertransaksi jual beli, atau adanya pemaksaan bunga
atas pinjaman tertentu.
Untuk tujuan inilah, Islam menetapkan syari’at yang dirinci oleh para ulama
dengan ilmu fikih muamalah. Fikih muamalah adalah fikih yang berkaitan dengan
aktivitas perbuatan manusia dalam melakukan interaksi dengan sesamanya. Fikih
sendiri berarti hukum Islam yang berhubungan dengan tingkah laku dan perbuatan
manusia dewasa. Adapun fikih muamalah yang akan dipelajari pada bab ini adalah
jual beli, hutang piutang, dan riba.
30