Page 5 - Modul Biokimia Andi Tenri Ola Rivai
P. 5
2. SEJARAH BIOKIMIA
Sejarah perkembangan biokimia tidak lepas dari beberapa penelitian ahli kimia dan
biologi. Pada abad ke XVII, Roobert Hooke, seorang ahli biologi, telah menemukan
mikroskop yang dapat mengamati adanya sel. Selain itu, Istilah biokimia dikemukakan
oleh Karl Neuberg, seorang ahli kimia Jerman pada tahun 1903. Namun sebelumnya,
pada abad ke XVIII Karl Wilhem Schelee seorang ahli kimia Swedia telah melakukan
penelitian mengenai susunan kimia jaringan pada tumbuhan dan hewan. Selain itu, ia
juga telah dapat mengisolasi asam oksalat, asam laktat, asam sitrat serta beberapa ester
dan kasein dari bahan alam. Kemudian, beberapa ahli pada Pertengahan abad XIX,
Kimia organik menjadi ilmu kehidupan yang terpisah dari cabang ilmu kimia lain.
Sedangkan pada abad XX biokimia mengalami perkembangan yang sangat pesat
(Poedjiadi, 2009). Berikut ini beberapa penelitian mengenai biokimia:
Tahun 1828, Friedrick Wöhler menunjukkan sintesis urea dari ammonium sianat.
Tahun 1820, J V Liebig mengkategorikan makanan menurut sistem klasifikasi
Karbohidrat, lemak dan protein serta memperkenalkan konsep metabolisme.
Tahun 1840, Schwann & Schleiden memperkenalkan teori sel sebagai
unitstruktural dasar dari semua organisme.
Tahun 1830, Louis Pasteur Mengajukan teori keberadaan “fermen yang
terorganisasi” yang hanya berfungsi pada selragi hidup yang memfermentasi
glukosamenjadi alkohol dan CO2.
Tahun 1878, W Kühne Memperkenalkan istilah “enzim” untuk fermentasi.
Tahun 1878 E Fischer (Nobel 1902) Menemukan metoda kunci & anak kunci (key
and lock) antara enzim dan substrat, pembentuk protein adalah asam
2