Page 3 - Buku Saku Aan Alfajri 2305110595
P. 3

PERTEMUAN 1

                                        PENDIDIKAN DAN HUMAN CAPITAL


               Pembelajaran merupakan usaha sadar serta terencana buat mewujudkan atmosfer belajar serta
               proses  pendidikan  supaya  partisipan  didik  secara  aktif  meningkatkan  kemampuan  dirinya
               buat  mempunyai  kekuatan  spiritual  keagamaan,  pengendalian  diri,  karakter  kecerdasan,
               akhlak mulia dan ketrampilan yang dibutuhkan dirinya serta warga penafsiran yang simpel
               serta  universal  arti  pembelajaran  selaku  usaha  manusia  buat  meningkatkan  serta
               meningkatkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani ataupun rohani cocok dengan nilai-
               nilai yang terdapat di dalam warga serta kebudayaan.


                       Schuller,  Davenport  (1999)  mempunyai  pemikiran  berbeda  tentang  inti  dari  human
               capital. Karyawan sepatutnya tidak diperlakukan selaku asset pasif yang dapat dibeli, dijual
               serta ditukar oleh owner organisasi, tetapi butuh dicermati kalau karyawan pula secara aktif
               mempunyai  kontrol  terhadap  kehidupan  kerjanya.  Karyawan,  spesialnya  karyawan  yang
               berpendidikan,  bisa  memastikan  sendiri  kalau  dirinya  merupakan  seseorang  agen  yang
               leluasa yang bisa memastikan gimana serta di mana mereka bisa menginvestasikan talenta,
               waktu serta energinya. Sehingga pemikiran berarti tentang human capital theory, tidak bisa
               dipisahkan  dari  3  aspek  (Armstrong,  2006),  ialah  (1)  Intellectual  Capital.  Konsep  human
               capital berhubungan dengan konsepintellectual capital, yang didefinisikan selaku persediaan
               serta  aliran  pengetahuan  yang  ada  untuk  organisasi.  Modal  ini  ialah  sumber  energi  yang
               intangible  yang  terpaut  dengan  karyawan,  yang  bersama  sumber  energi  tangible  duit  serta
               peninggalan raga membagikan nilai bisnis untuk organisasi. Bagi Berdasarkan Bontis (1998)
               dalam Armstrong (2006), sumber energi yang intangible merupakan factor lain tidak hanya
               peninggalan finansial serta raga yang berkontribusi untuk organisasi. (2) Social Capital Social
               capital  merupakan  unsurlain  dari  intellectual  capital,  ialah  kalau  pengetahuan  berasal  dari
               ikatan  di  dalam  serta  di  luar  organisasi.Putnam  (1996)  mendefinisikan  social  capital
               berbentuk  jaringan,  norma  serta  keyakinan  (trust)  yang  membuat  seorang  bisa  berupaya
               secara efisien mencapai tujuan organisasi. (3) Organizational Capital. Organizational capital
               merupakan pengetahuan yang sudah dipunyai oleh organisasi, yang diimplementasikan dalam
               suatu basis informasi manual, dll.


                       Human  Capital  dimaksud  selaku  manusia  itu  sendiri  yang  secara  personal
               dipinjamkan kepada industri dengan kapabilitas individunya, komitmen, pengetahuan, serta
               pengalaman individu Meski Meskipun tidak semata-mata dilihat dari individual tetapi pula
               selaku regu kerja yang mempunyai ikatan individu baik di dialam ataupun luar industri

                       Bagi  Berdasarkan  Malhotra  serta  Bontis  (dalam  Rachmawati  serta  Wulani,  2004),
               Human  Capital  ialah  campuran  dari  pengetahuan,  keahlian  inovasi  serta  keahlian  seorang
               buat melaksanakan tugasnya sehingga bisa menciptkan sesuatu nilai tambah dikonstribusikan
               oleh human capital dalam melaksanakan tugasnya hendak membagikan Suistanable Revenue
               di masa yang hendak tiba untuk sesuatu industri tersebut.





                                                            1
   1   2   3   4   5   6   7   8